JATIMPOS.CO/SIDOARJO – Kusnadi, mantan Ketua DPRD Jawa Timur, akhirnya angkat bicara setelah menghilang selama lima hari. Ia membantah keras isu penculikan dan menjelaskan bahwa kepergiannya ke Madura semata untuk menjalani pengobatan alternatif atas penyakit kanker getah bening yang telah ia derita selama hampir dua tahun.
“Saya tidak diculik, saya tidak melarikan diri, saya tidak hilang, saya tidak menghilang, saya tidak dianiaya, malah di sana itu dikasih makan sate, dikasih makan gulai,” jelas Kusnadi, Senin (9/6/2025).
Kusnadi mengaku secara sadar pergi ke sebuah pesantren di Pamekasan, Madura, untuk mencari kesembuhan atas penyakit kanker getah bening yang telah ia derita selama hampir dua tahun.
"Saya terkena kanker getah bening. Sudah kemoterapi hingga 17 kali. Di sana saya ngobrol dengan para sesepuh. Juga minta doa untuk obat saya," ucapnya.
Ia menuturkan bahwa selama di Madura, dirinya tidak bisa dihubungi karena telepon genggamnya tertinggal di dalam mobil yang mengantarnya dan kehabisan daya. Kusnadi mengaku diantar oleh seorang temannya dan fokus pada proses pengobatan sehingga tidak sempat berkomunikasi dengan keluarga.
Sebelumnya, sang anak, Teddy, melaporkan bahwa ayahnya dijemput oleh tiga orang tak dikenal (OTK) berlogat Madura yang datang ke kediamannya di Sidoarjo dengan mobil Daihatsu Grand Max.
Kusnadi mengaku menjalani pengobatan di Pamekasan, namun kata sang anak, ia justru ditemukan oleh seorang warga di Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan—dua wilayah yang berbeda di Madura.
“Bapak ditemukan orang di kawasan Tanah Merah, Bangkalan, Madura mas,” kata Tedy saat dikonfirmasi awak media, Senin (9/6).
“Bapak saya tanya, ‘Pa sehat?’ ‘Sehat nak’. ‘Papa di mana?’ ‘Loh aku nggak ngerti (aku tidak tahu)’,” ucap Teddy menirukan percakapannya dengan sang ayah.(zen)