JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN – Dua organisasi mahasiswa di Madiun, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas PGRI Madiun (Unipma) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Madiun, memutuskan menunda agenda audiensi dengan DPRD Kabupaten Madiun yang semula dijadwalkan berlangsung Senin, 1 September 2025.
Ketua GMNI Cabang Madiun, Nikolaus Leontin Ama Beta, mengatakan penundaan dilakukan untuk meredam potensi gesekan setelah mencuat isu aksi solidaritas atas wafatnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang menjadi korban insiden di Jakarta.
“Kami menunda audiensi hingga situasi benar-benar memungkinkan,” ujar Nikolaus dalam keterangan tertulis, Ahad, 31 Agustus 2025.
Senada, Ketua PMII Komisariat Unipma, Tatag Galih Cahyoko, menyebut keputusan ini diambil agar pembahasan dengan DPRD berjalan lebih komprehensif. Agenda audiensi semula akan membahas program beasiswa mahasiswa serta transparansi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Madiun.
“Kami reschedule agar dialog berjalan objektif dan penuh tanggung jawab,” kata Tatag.
Ia juga meluruskan kesalahpahaman terkait surat undangan media massa yang sempat beredar. Menurutnya, surat itu hanya undangan peliputan audiensi mahasiswa dengan DPRD, bukan seruan aksi demonstrasi. “Ditafsirkan sebagai ajakan aksi, padahal itu tidak benar sama sekali,” tegasnya.
Sebelumnya, pada 27 Agustus lalu, kedua organisasi ini sudah sempat menemui DPRD Madiun untuk membicarakan isu serupa. Namun pertemuan itu hanya dihadiri Sekretaris Dewan. Agenda lanjutan dijadwalkan menghadirkan Ketua DPRD dan delapan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Munculnya dinamika pasca wafatnya Affan Kurniawan membuat undangan audiensi dikaitkan dengan seruan aksi solidaritas. Pertimbangan potensi kericuhan membuat PMII dan GMNI sepakat menunda agenda.
“Ini bentuk komitmen mahasiswa untuk menjaga keterbukaan dan dialog sehat demi kepentingan bersama,” tutur Tatag.
Kedua organisasi itu menegaskan tetap konsisten menyuarakan aspirasi mahasiswa secara damai dan bertanggung jawab. (jum).