JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Tia Muharramah, salah satu santriwati An-nidhomiyah yang merupakan saksi hidup dan selamat dari bencana longsor di Dusun Jeppun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura.

Gadis cantik yang masih duduk di bangku kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) itu merupakan teman sekamar dengan salah satu 5 korban jiwa bencana longsor yang menimbun dua kamar pondok pesantren tersebut.

Menurutnya, bencana tanah longsor terjadi pada saat dirinya dan teman sekamarnya sedang dalam keadaan tidur pulas. Namun, peristiwa naas itu tiba-tiba terjadi dan menimbun kamar yang sehari-hari dijadikan tempat istirahat. 

"Tiba-tiba sudah tertimbun, karena waktu itu saya dan teman saya sedang tidur. Kami tertimbun lemari, tapi keadaan saya waktu itu masih ada ruang gerak, sehingga saya bisa selamat, sementara teman saya yang meninggal itu tidak," kata gadis cantik itu, Jumat (26/2/2021).

Gadis yang masih berusia 15 tahun ini, menuturkan, tanah longsor itu seperti kejadian dalam mimpi. Sebab, dirinya sedikit tidak menyangka peristiwa itu benar-benar terjadi. Namun, seketika merasakan sakit, karena tertimbun lemari yang berisi pakaian serta buku-buku, dirinya langsung menjerit meminta tolong. Kemudian juga terdengar jeritan temannya yang sedang mengalami hal yang sama.

"Saya sempat minta tolong dan RA ini juga sempat berkata "tidak kuat" begitu, karena tubuhnya tertimbun lemari yang diatasnya ada runtuhan bangunan," terangnya.

Lebih jauh, dia menegaskan, bahwa dirinya masih merasa kehilangan sosok teman yang kesehariannya rajin mengaji dan baik hati. "Masih merasa kehilangan mereka, karena selama ini kami selalu tidur bersama dalam sekamar," tutupnya. (did)