JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini mendatangi lokasi bencana longsor di Pondok Pesantren An-Nidhomiyah, Pamekasan dan menyerahkan bantuan kepada para korban dan pihak lembaga. 

Kemensos RI memberikan santunan terhadap para ahli waris dan korban luka dengan total Rp 85 juta, dengan  rincian sebagai berikut Rp15 juta x 5 ahli waris Rp 75 juta dan santunan bagi korban luka Rp 5 juta x 2 orang Rp 10 juta.

Kemensos RI Tri Rismaharini berharap, bantuan yang disampaikan pemerintah pusat itu bisa meringankan beban keluarga para korban dan pengasuh pondok pesantren.

“Saya menyampaikan titipan bapak Presiden, beliau ikut berbelasungkawa, dan saya juga menyampaikan santunan kepada keluarga korban dan lembaga ini,” kata Mensos di lokasi bencana, Sabtu (27/2/2021).

Risma meninjau secara langsung titik lokasi longsor di sekitar pondok pesantren, ruang asrama santri dan tempat belajar santri.

Mensos juga berpesan agar asrama pesantren putri Pondok Pesantren An-Nidhomiyah yang lokasinya sangat dekat dengan tebing itu dikosongkan dan tidak dibangun lagi, karena khawatir akan terjadi kejadian serupa di masa-masa yang akan datang.

Kondisi curah hujan yang tidak bisa diterka, apalagi dari tahun ke tahun cenderung semakin tinggi, maka sebagai upaya antisipasi dini semua masyarakat yang tinggal di lereng bukit agar diingatkan lebih waspada.

“Khusus di pesantren ini sebaiknya tidak dibangun lagi, karena lokasinya sangat dekat bukit. Saya titib kepada pemkab agar warga yang tinggal di lereng bukit diingatkan agar lebih waspada lagi,” katanya, menjelaskan.

Mensos RI Tri Rismaharini tiba di lokasi bencana di Pondok Pesantren An-Nidhomiyah, Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Pamekasan, Madura, sekitar pukul 14.00 WIB dan disambut langsung oleh Sekda Pemkab Pamekasan Totok Hartono, pengasuh pondok pesantren KH Muhedi, petugas  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pusdalops-PB Pemkab Pamekasan, serta sejumlah relawan dari Forum Relawan Penanggulangan Bencana Pamekasan. (did)