JATIMPOS.CO/SUMENEP - Sejumlah kerabat dan puluhan warga Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Polres Sumenep untuk menuntut keadilan bagi Herman yang mati ditembak, Kamis, (17/3/2022).

Demonstrasi juga mendapat dukungan dari organiasasi mahasiswa yakni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang turut andil menyuarakan kegelisahan keluarga herman yang ditembak oleh beberapa oknum polisi beberapa waktu lalu.

Dalam orasinya, Ketua DPD GMNI Sumenep, Robi Nurrahman menyampiakan bahwa, selama ini publik dan kepolisian salah menilai jika Herman bukanlah seorang begal seperti halnya keterangan polisi. Melainkan orang yang mengalami depresi akibat permasalahan istrinya.

"Kami adalah saksi sekaligus orang-orang yang berada di lingkungan Herman. Yang kami tahu Herman tidak pernah membuat kasus yang mengarah pada tindak kriminal. Bahkan yang kami tahu tidak ada catatan kriminal di kepolisian sebelumnya," ujar Robi dalam orasinya.

Robi mengatakan, terkait informasi bahwa Herman pernah mengambil uang masjid di rumahnya itu bukanlah fakta. Melainkan informasi hanya berdasar dari mulut ke mulut.

"Faktanya Herman menabung dan dititipkan, bukan mengambil uang masjid. Rahman yang kami tahu ia anak yang sholeh dan berbakti pada orang tua. Memang akhir-akhir ini Rahman sedang ada masalah tetapi bukan faktor ekonomi melainkan faktor keluarga," terangnya.

Disisi lain, pihak keluarga juga menyayangkan oknum polisi yang menembak rahman secara membabi buta. Karena penembakan yang dilakukan pada Rahman ditengarai telah melanggar SOP dan hak asasi manusia (HAM).

"Kami minta nama Herman yang dituduh sebagai begal harus bersih, dan oknum yang melakukan penembakan harus diproses secara hukum dan harus dipecat," tegas Robi.

Pantauan dilapangan, pihak keluarga sempat membawa anak semata wayang Herman. Sementara mantan istri Herman juga Hadir ikut menuntut keadilan bagi mantan suaminya itu.

"Tuduhan polisi pada Herman tidak benar, dia bukan begal, dia pekerja keras orangnya." ungkap Yunita Nur Anisa mantan istri Herman.

Sementara itu, menanggapi tuntutan massa aksi, AKBP Polres Sumenep Rahman Wijaya menyampaikan saat ini terkait insiden penembakan Herman sudah ditangani oleh Propam Polda Jatim. Pihaknya berjanji akan menuntaskan kasus tersebut tanpa merugikan pihak keluarga Herman.

"Saat ini masih tahap investigasi, kami juga masih menunggu hasilnya. Saat ini polisi yang menembak ada di surabaya. Jika sudah keluar hasilnya kami akan segera umumkan itu," ucap Rahman.

Sekadar diketahui, video insiden penembakan terhadap Herman (24) asal Gadu Timur, Kecamatan Ganding terjadi pada (13/3) sekitar pukul 16.00 WIB di depan swalayan Sakinah, Jalan Raya Adirasa, Desa Kolor Kecamatan Kota, tersebar luas di media sosial dan sempat mengundang perhatian publik. (dam)