JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Madura (UNIRA) menggelar aksi demonstrasi ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Senin (11/4/2022).

Massa aksi demonstrasi mendesak DPRD Pamekasan agar ikut menyuarakan aspirasi rakyat yang telah mereka sepakati untuk diperjuangkan.

Pantauan di lapangan, aksi mahasiswa tersebut tampak disambut langsung oleh Ketua DPRD Pamekasan Fathorrahman.

Korlap aksi Sofyan menyatakan, bahwa dalam aksi damai tersebut pihaknya membawa empat tuntutan yang harus disampaikan dan ditindaklanjuti oleh Ketua DPRD Pamekasan kepada DPR RI.

Empat tuntutan tersebut berkaitan dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax yang sebelumnya Rp. 9 ribu perliter menjadi Rp.12,500 dan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang semula 10% menjadi 11%, kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng, serta wacana penundaan pemilu dan wacana presiden tiga periode.

"Maka dari itu, kami meminta DPRD Pamekasan agar ikut menolak kenaikan harga BBM dan PPN, segera lakukan upaya-upaya terhadap terjadinya kelangkaan dan mahalnya harga Migor dan ikut menyatakan sikap menolak terhadap wacana penundaan pemilu serta wacana presiden tiga periode," tegasnya.

Terpisah, Ketua DPRD Pamekasan Fathorrahman mengatakan, bahwa segala bentuk tuntutan yang disampaikan oleh massa aksi BEM UNIRA akan ditindaklanjuti dan seratus persen dapat dipertanggungjawabkan, semua demi nasib masyarakat.

"DPRD Pamekasan tidak tuli dan tidak bisu. Oleh karena itu, kepentingan rakyat merupakan diatas segala-galanya. Kami akan selalu dengan rakyat dan adik-adik mahasiswa," pungkasnya. (did).