JATIMPOS.CO/JOMBANG - Video yang berdurasi 1.40 menit menayangkan seorang pria diduga anak Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab, menjadi viral di sejumlah grup media sosial (Medsos) baik WhatsApp maupun Facebook.

Dalam Video tersebut nampak seorang pria, diketahui berinisial A.S yang biasa disapa Gus Adi membincang terkait pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang bakal berlangsung serentak di Jombang, pada 4 Nopember 2019 mendatang, di sebuah ruangan cukup luas.

Perbincangan dengan sejumlah ibu-ibu tersebut juga menyoal tentang bedah rumah yang dibawa oleh Hj. Sadarestuwati, Anggota DPR RI Fraksi PDI-P yang dalam Cuplikan video yang beredar dimedsos sangat miris.

Seorang pria yang didampingi oleh satu orang laki-laki dan beberapa orang perempuan menyaksikan perkataan pria yang diduga anak dari orang nomor satu di Kabupaten Jombang.

Di hadapan ibu-ibu yang mayoritas mengenakan jilbab itu, A.S tersebut berbicara menggunakan bahasa Jawa, dengan suara lantang. Berikut petikan pembicaraan dalam video itu.

" Sing medeni sopo, seng oleh program bedah rumah yang gak dukung salah satu calon Kate dijaluk, dadi opo. Iki programe Programe Jokowi untuk masyarakat yang tidak mampu. Kalau ada oknum-oknum yang ngancam gak milih aku gak tak kek i duit sampean laporno polisi dan kejaksaan. Kalau sampean gak wani lapor kulo sing laporno. Opo hubungane karo lurah lurahan, sak iki masyarakat wes cerdas wes ngerti. Niki kulo bade kerawuhan bapake, niki pun kulo wiriti disek, iki calone apik ta gak apik kanggo masyarakat, ta gak opo opo kanggo awake dewe, tak tontok disek pinten pinten dino, kulo weling, begitu kulo tingali sae, kulo temoaken, silaturahmi koyo ngeten niki. Lak gak apik lapo ditemokno, kulo ngengken lak dadi, mboten dadi, mboten tepak kulo katot duso. Pun mugi mugi paringi lancar, lak wonten program kulo usaha aken, masio mbenjeng mben sampean sampean mboten dikeki bedah rumah saking PDI-P ning Emma sakniki nduk DPR pusat, ngoten nggeh, lak wonten meden medeni maneh gak tak kek i maneh, gak kok keki gak patek en ".

Menanggapi viralnya video membuat Ketua FRMJ Joko Fatah Rachim yang akrab disapa Fatah menjadi geram. " Menurut saya tempat itu lokasinya di Pendopo Kabupaten Jombang" tuturnya, Jum'at (18/10/2019).

Fatah juga mempersoalkan fasilitas yang digunakan diduga anak Bupati Jombang.
" Pendopo itu rumah Dinas Bupati yang digunakan untuk ajang kampanye. Itu tidak etis, saya menilai hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 109/2000 tentang kedudukan keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah," tegasnya.

Menurut Fatah dalam rekaman video tersebut mengungkap bedah rumah dan menjelek-jelekan Partai lain. Kan tidak etis, harusnya dia sendiri mengetahui karena dia juga salah satu tokoh partai dan sekarang menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Timur. Harus lebih bijak dan teliti tentang permasalahan tersebut, tutur Fatah.

" Saya harap kejadian seperti ini tidak terjadi dan terulang lagi, karena bisa memicu dan benturan dimasyarakat," ujar Fatah. (her).