JATIMPOS.CO/KABUPATEN BLITAR – Nasib nahas dialami Ponirin alias Goren (45) tahun, lelaki warga lingkungan Palulo RT 04 RW 05 Kelurahan Nglegok Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Ia kehilangan nyawa akibat dililit Ular Sanca berukuran besar. Karena ukurannya yang besar dan panjang itu sehingga diklasifikasi sebagai ular Python.
Insiden maut ini bermula ketika Ponirin mencari katak dan ular di area persawahan Dusun Karangtalun Desa Modangan Kecamatan Nglegok pada Selasa (12/7/2022) pagi sekitar pukul 05.30 WIB.
“Saat ditemukan kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Sedangkan ular masih berada di samping korban,” ucap Kapolsek Nglegok Iptu Nur Budi Santoso kepada jatimpos co.
Iptu Nur menyebutkan, baju yang dikenakan korban juga robek seperti bekas lilitan dan gigitan ular. Sementara berdasarkan hasil pemeriksaan petugas kesehatan, ditemukan tanda lilitan dan gigitan ular di bagian dada korban.
Diketahui keseharian korban adalah sebagai pencari katak dan ular. Pasalnya korban sedang membawa jerigen dan alat penangkap katak saat ditemukan.
“Korban memang keseharinya berburu katak dan ular, saat di temukan korban membawa jerigen tempat katak,” kata Iptu Nur.
Setelah dievakuasi, ular sanca telah diamankan oleh petugas. Ular sanca kembang sepanjang 4 meter itu akan diserahkan ke petugas Damkar.
Kapolsek Nglegok Iptu Nur mengimbau kepada warga, agar jika melihat ular sebaiknya tidak mendekat dan mengganggunya. Lebih jika menghindarinya.
Dari hasil penelurusan jatimpos.co, diketahui sebagian besar spesies sanca adalah predator penyergap. Ular ini biasanya tidak bergerak dalam posisi menyamarkan diri (kamuflase), dan kemudian menyerang mangsa yang lewat secara tiba-tiba.
Serangan sanca pada manusia, meskipun diketahui pernah terjadi, sangat jarang. Namun dapat terjadi jika sanca tersebut merasa terancam. (met)