JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Seorang remaja di Kecamatan Tlanakan yang berinisial H (27) mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri. H nekat gantung diri karena diduga mengalami depresi, Rabu (24/08/2022) pagi.
Kapolsek Tlanakan, AKP Achmad Supriyadi mengatakan sekitar pukul 08.30 WIB pihaknya mendapat informasi dari warga Dusun Asam Manis 2, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan tentang adanya warga bunuh diri.
Mendengar ini, pihaknya bersama tim medis langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan olah TKP dan melakukan pemeriksaan terhadap pria yang kesehariannya bekerja sebagai tukang tambal ban tersebut.
"Pada saat di TKP ditemukan korban sudah tidak bernyawa. Kemudian kami melakukan pemeriksaan bersama tim medis. Alhasil, ditemukan adanya bekas jeratan tali di leher. Kemudian dilakukan pemeriksaan tubuh tidak ditemukan tanda-tanda lain atau luka lain," ujar Kapolsek Tlanakan, AKP Achmad Supriyadi.
Kata AKP Supriyadi, berdasarkan informasi dari keluarga, bahwa yang bersangkutan beberapa bulan yang lalu pernah mengalami kecelakaan lalu lintas. Pada saat itu, dia menjadi kornet dan supirnya saat itu meninggal dunia.
"Setelah kejadian itu menurut informasi dari keluarga korban, korban mengalami depresi," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia menuturkan, bahwa H ditemukan gantung diri di kamar tengah ruang keluarga rumahnya. Waktu itu, lanjut dia, H ditemukan gantung diri oleh neneknya yang tinggal serumah dengan H.
"Pertama yang menemukan yaitu neneknya. Karena neneknya kaget melihat H gantung diri, neneknya itu berteriak meminta bantuan. Lalu datanglah sepupu H," tutur dia.
Terpisah, Salehuddin selaku sepupu H mengatakan, bahwa H ditemukan neneknya setelah selesai masak dari dapur. Menurutnya, H gantung diri karena diduga mengalami depresi usai kecelakaan laka lantas bersama temannya lima bulan yang lalu di tol waru.
"Iya mas, dia kepikiran dengan temannya yang meninggal dunia akibat kecelakaan," pungkasnya. (did)