JATIMPOS.CO/BONDOWOSO - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bersama belasan pimpinan Partai Politik dan Koramil Kabupaten Bondowoso mengikuti zoom meting Deklarasi Pemilu Damai, di Pendopo Bupati Bondowoso, Senin (30/10/2023).

Selain Forkopimda dan belasan Parpol, turut hadir perwakilan Forum Pimpinan Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Dalam sambutannya, Dandim 0822 Bondowoso, Letkol Arm. Suhendra Cipta menjelaskan, Deklarasi Pemilu Damai itu merupakan suatu bentuk kegiatan untuk mensukseskan acara pesta Demokrasi Pemilihan Umum tahun mendatang.

"Mudah-mudahan Pemilu yang akan dilaksanakan nanti bisa berjalan dengan lancar," ungkapnya.

Dirinya berharap, melalui kegiatan Deklarasi Pemilu Damai, diharapkan bukan hanya menjadi kegiatan seremonial saja, akan tetapi jadikan Deklarasi Pemilu Damai ini sebagai wadah terciptanya Pemilu damai.

"Jangan hanya menjadi seremonial saja, akan tetapi jadikan semuanya menciptakan pemilu damai sesuai Porsi masing-masing," ujarnya.

Dari pihak Kodim sendiri memastikan dalam pelaksanaan maupun pasca pesta Demokrasi akan menjadi garda terdepan dalam pengamanan mulai dari proses maupun pasca Pemilu.

"Saya minta kepada seluruh personel TNI yang ada disini agar bisa menjadi contoh dalam pengamanan Pesta Demokrasi," tegasnya.

Ditempat yang sama, Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Haeriyah Yuliati dalam sambutannya memaparkan, dengan dilaksanakannya Deklarasi Pemilu Damai tersebut merupakan salah satu kolaborasi dari seluruh element masyarakat, utamanya para Peserta Kontestasi Politik.

"Agar kita memiliki visi dan misi yang sama, dengan kebersamaan ini pemilu bisa berjalan dengan lancar, aman dan damai, utamanya di Kabupaten Bondowoso," katanya.

Haeriyah mengakui, deklarasi itu merupakan kegiatan yang ketiga kalinya dengan menggandeng pihak Kepolisian. Dijelaskan Plh Sekda, semakin sering dilaksankannya Deklarasi maka, ketajaman sebuah Visi dan misi untuk menjaga keutuhan NKRI akan semakin erat.

"Ini merupakan Deklarasi ke 3, artinya seperti yang disampaikan Dandim tadi, semakin sering diasah, maka akan semakin tajam, dari hal ini lah Wajib kiranya kita semua melaksanakan pemilu damai, demi kepentingan masyarakat," paparnya.

Ia menambahkan bahwa beda pilihan merupakan suatu hal yang lumrah, akan tetapi dalam perbedaan haruslah menjadi sebuah tujuan agar dalam pelaksanaan Pesta Demokrasi berjalan dengan aman, damai dan lancar.

"Kita boleh berbeda, tapi tetap Menjadi satu yaitu dibawah naungan NKRI, tentunya para petinggi partai tentunya sudah paham, karena deklarasi ini bukan pertama kali," pungkasnya. (eko)