JATIMPOS.CO/MOJOKERTO - Hasil  perhitungan ulang suara di 18 Tempat Pemungutan Suara (TPS) Desa Temon, Kecamatan Trowulan terungkap adanya dugaan penggelembungan suara yang masif.

Caleg Ananda Ubaid bakal didampingi pengacara akan segera menyampaikan laporan pidana pemilu terkait kecurangan ini kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Mojokerto.

Caleg Demokrat Ananda Ubaid mengatakan bahwa kecurangan tersebut diduga dilakukan secara terstruktur oleh petugas Kelompok Pemilihan Pemungutan Suara (KPPS) Desa Temon, Terbukti TPS 1 hingga TPS 18 mengalami perubahan saat hitung ulang.  Kuasa hukum akan menyampaikan bukti-bukti yang mendukung tudingan tersebut kepada Bawaslu.

“Rencana besok Senin (25/2), saya didampingi oleh sekitar 10 orang advokad termasuk dari biro bantuan hukum Agung Maulana Husin, SH, akan bertemu dengan Bawaslu Kabupaten Mojokerto.  Guna menanyakan tindak lanjut terhadap pengaduan pidana pemilu yang dilakukan terhadap Kepala Desa Temon, yang juga merupakan suami dari ARS Calon Legislatif  DPRD Kab. Mojokerto No. Urut 2 Dapil 3 dari Partai Demokrat,” kata Ubaid, Minggu (25/2).

Masih kata Ananda Ubaid, tindak lanjut ini, berkaitan dengan rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh Bawaslu Kabupaten Mojokerto terkait pelanggaran administrasi dalam penyelenggaraan pemilu yang dilakukan oleh petugas KPPS Desa Temon. Hasil penghitungan suara ulang menunjukkan adanya kecurangan yang terstruktur dan masif di 18 TPS Desa Temon.

“Kami selaku pelapor, bersama penasihat hukum, akan mengajukan laporan terkait delik pidana pemilu yang diduga dilakukan oleh petugas KPPS di semua 18 TPS Desa Temon. Dan  juga akan menyampaikan bukti berupa C1 hasil desa Temon dan data Sirekap hasil hitung ulang sebagai bagian dari laporan tersebut,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu Ananda Ubaid, sebagai seorang Caleg muda dari Partai Demokrat, juga menyampaikan kekecewaannya terhadap senior di partainya yang terlibat dalam kecurangan tersebut. Dia menegaskan bahwa tindakan tersebut merusak nama baik partai dan menunjukkan kurangnya contoh yang baik kepada anggota muda partai tersebut.

“Tim kami juga berencana untuk mengirimkan surat resmi kepada Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat dan Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat untuk menyoroti peristiwa ini, serta meminta tindak lanjut yang tepat dari pihak partai,“ pungkasnya. (din)