JATIMPOS.CO/KOTA MOJOKERTO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mojokerto mengajak media untuk menginformasikan berita positif kepada masyarakat yang membuat situasi kondusif, termasuk mengenai sosialisasi tahapan-tahapan pilkada, sehingga tingkat kehadiran pemilih di TPS dapat ditingkatkan.
Hal itu disampaikan Muslim Bukhori Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih Parmas), dan SDM KPU Kabupaten Mojokerto, dalam acara Media Gathering tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto tahun 2024, di Retina Cafe dan Resto, Desa Pugeran, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Senin (29/7/2024) sore.
Menurutnya, media masih memainkan peran penting dalam penyampaian informasi publik, khususnya terkait tahapan dan partisipasi masyarakat dalam Pilkada serentak 2024. Untuk itu, pihaknya berharap sinergitas tetap terjalin dengan baik.
“Kami berharap sinergitas media dengan KPU Kabupaten Mojokerto bisa membantu menyukseskan penyelenggaraan Pilkada 2024 berjalan aman, nyaman, dan kondusif,” ujar Muslim.
Pada kesempatan itu, Muslim Bukhori juga menyampaikan bahwa tingkat kehadiran pemilih di pemilu 2024 mencapai 90 persen. Untuk itu, ia berharap pada perhelatan Pilkada Mojokerto ini, tingkat partisipasi pemilih lebih dari 90 persen.
“Tingkat kehadiran pemilih di pemilu 2024 lalu tergolong cukup tinggi, mencapai 90 persen. Sehingga KPU Mojokerto mendapat penghargaan nomor 3 se-Jatim dalam kategori kehadiran pemilih pemilu 2024. Semoga Pilkada 2024 ini partisipasi pemilih di atas 90 persen,” tukasnya.
Pada gathering dengan media, KPU menghadirkan narasumber dari Polres Kabupaten Mojokerto, yang diwakili oleh KBO Intel, IPDA Hasyim. Dalam paparannya, terkait pengamanan pelaksanaan Pilkada Kabupaten Mojokerto 2024, ia menyampaikan bahwa tidak akan melibatkan Bantuan Pasukan Bawah Kendali Operasi (BKO) dari kepolisian dari daerah lain.
“Karena tiap daerah juga menggelar pilkada, jadi semua personel akan menjaga keamanan di daerahnya masing-masing,” jelasnya.
Meski begitu, IPDA Hasyim memastikan pihaknya bisa meminta bantuan pengamanan pilkada dari Brimob. “Pasukan terlatih Brimob sudah disiagakan untuk pengamanan daerah pilkada yang rawan, dan jika dibutuhkan bisa langsung diterjunkan,” ujar IPDA Hasyim.
Menyinggung tingkat kerawanan di Pilkada Kabupaten Mojokerto tahun 2024, pihak Satintelkam Polres Mojokerto, lanjut Hasyim, sudah memetakannya. “Jangan sampai kejadian pilkada 2010 silam yang terjadi pengrusakan dan pembakaran di Kantor Pemkab Mojokerto terulang. Hal ini menjadi pelajaran berharga dan catatan bagi semua penyelenggara pilkada,” katanya. (din)