JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Madiun menggelar debat publik pertama bagi ketiga pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun di Ballroom Bima Hotel Aston Madiun pada Rabu (16/10/2024).
Dalam debat publik itu masing-masing paslon berkesempatan menyampaikan visi dan misinya. Sedangkan tema debat publik pertama kali ini yaitu ekonomi, sosial, lingkungan, hukum dan tata kelola.
Masing-masing paslon pun juga menjawab materi soal-soal yang telah dirumuskan oleh tim panelis yang independen, di antaranya Prof. Dr. Rubaini, M.Ag dari UIN Sunan Ampel Surabaya Bidang Ilmu Pemikiran Islam, Dr. M. Syarif, M.Pd dari UIN Tulungagung Bidang Ilmu Studi Islam, Dr. Agus Machfud Fauzi, M.Si dari Universitas Negeri Surabaya Bidang Ilmu Sosial, Dr. Dra. Ninik Srijani, M.Pd, M.M dari Universitas PGRI Madiun Bidang Ilmu Ekonomi dan Hari Tri Wasono, S.H dari Jurnalis Tempo Bidang Ilmu Hukum.
Ketua KPU Kota Madiun, Pita Anjarsari mengatakan debat publik ini menjadi forum terbuka pertama yang mempertemukan ketiga paslon untuk memaparkan visi-misi dan program kerja 5 tahun kedepan untuk Kota Madiun.
"Alhamdulillah debat publik berjalan dengan baik dan berlangsung kondusif. Ini merupakan fasilitasi kampanye dari KPU Kota Madiun dan melalui debat ini akan menjadi gambaran bagi masyarakat, untuk itu pada 27 November nanti, oro nyobloss ora josss," ujar Pita Anjarsari.
Pada segmen pertama debat publik ini masing-masing paslon dengan durasi waktu 4 menit berkesempatan menyampaikan visi dan misi mereka.
Paslon nomor urut 1, Inda Raya Ayu Miko Saputri-Aldi Dwi Prastianto (Dadi) mengusung program mewujudkan Kota Madiun Sejahtera, Adaptif, Harmonis dan Berkelanjutan.
"Untuk misi kita ada lima misi yang sudah kami susun, yang tentunya semuanya akan bermuara kepada APBD untuk masyarakat, tentunya untuk kesejahteraan masyarakat yang adil dan merata," jelas Calon Wali Kota Madiun nomor urut 1, Inda Raya.
Inda Raya juga menyampaikan, pihaknya memiliki sederet program keberlanjutan yang ditawarkan kepada masyarakat. Bahkan, sudah dilaksanakan dalam masa kampanye. Salah satunya, pelatihan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Program itu, bakal lebih terasa manfaatnya jika dibarengi dengan bantuan pinjaman modal tanpa jaminan seandainya kelak terpilih menjadi kepala daerah," jelasnya.
Sementara itu, paslon nomor urut 2, Maidi-F Bagus Panuntun (Madiun) memaparkan visi-misinya, di antaranya mewujudkan pemerintahan maju, bersih, berwibawa bersama masyarakat membangun Kota Mendudia.
"Itu visinya, di dalam visi itu akan kita wujudkan melalui delapan misi yang kita bawakan, yang di dalam misi itu namanya Asta Karya," jelas Calon Wali Kota Madiun nomor urut 2, Maidi.
Di dalam Asta Karya itu, di antaranya Madiun Pintar, Madiun Melayani, Madiun Membangun, Madiun Peduli, Madiun Terbuka, Madiun Anti korupsi, Madiun Banyak Inovasi dan Madiun Berbudaya.
"Dari delapan misi ini nanti akan menjadi 48 kegiatan yang akan kita lakukan. Di dalam 48 kegiatan itu yang nantinya akan masuk RPJMD selama lima tahun. Ini semua sudah terprogram, jelas arahnya," kata Maidi.
Sementara Paslon nomor urut 3, Bonie Laksmana-Bagus Rizki Dinarwan (Bonus) menyampaikan akan membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing dengan kekuatan akhlak yang tinggi.
Untuk mewujudkan visi misinya tersebut, Bonus akan menitik beratkan pada pendidikan karakter sejak usia dini. Sehingga terbentuk SDM yang beragama, perduli, berempati, sopan santun, bertanggung jawab, serta sportif.
"Pendidikan karakter ini harus menyentuh semua lini, baik pendidikan formal maupun non formal. Salah satunya Bonus akan memberikan bantuan operasional kepada pondok pesantren dan madrasah mulai jenjang diniyah," kata Bonie Laksmana.
Selain itu, paslon Bonus juga berkomitmen untuk melakukan pembangunan merata demi kemajuan Kota Madiun.
‘’Banyak program pro rakyat. Termasuk dibidang pendidikan, kesehatan, hingga kesetaraan gender,’’ ujarnya. (jum).