JATIMPOS.CO// KEDIRI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri sukses menggelar Debat Publik pertama untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri periode 2024-2029, di Gedung Insumo Kediri Convention Centre (IKCC) Insumo Palace, Kota Kediri, Kamis (24/10/2024) pukul 19.00 WIB.

Debat diikuti oleh dua Paslon Nomor urut 1. Denny Widyanarko – Mudawamah, dan Nomor urut 2. Hanindito Himawan Pramana – Dewi Maria Ulfa.

Acara debat dihadiri jajaran Komisioner KPU Kabupaten Kediri, perwakilan KPU Provinsi Jawa Timur, Kepala Kejaksaan Negeri, Ketua Pengadilan, Kapolres Kediri Kota dan Kabupaten, Dandim 08/09, Bawaslu Kabupaten Kediri, serta sejumlah tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Ketua KPU Kabupaten Kediri Nanang Qosim, mengapresiasi atas terlaksananya debat ini sebagai bagian dari tahapan wajib KPU.

“Alhamdulillah, debat publik ini adalah tahapan yang harus dilaksanakan oleh KPU untuk menyampaikan visi-misi para calon Bupati dan Wakil Bupati. Pilihan boleh berbeda, namun kita tetap saudara,” ucap Nanang Qosim.

Dilanjutkan Nanang Qosim, pelaksanaan debat ini juga sesuai dengan amanat PKPU Nomor 13 Tahun 2024, dimana KPU wajib menggelar debat publik untuk pemaparan visi dan misi pasangan calon.

“Kami berharap masyarakat Kabupaten Kediri dapat memilih dengan kesadaran berdasarkan pemaparan visi dan misi yang disampaikan, bukan karena dorongan pihak lain,” imbuhnya.

Debat publik kali ini mengangkat tema “Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat” dan terdiri dari enam segmen, meliputi: 1. Penyampaian visi dan misi, 2. Pendalaman visi dan misi dengan pertanyaan dari panelis di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi serta tanggapan dari pasangan calon lainnya, dan 3. Debat antar Wakil Bupati.

Lima panelis yang dihadirkan merupakan para ahli dari berbagai bidang, Peneliti Sidikasi Pemilu dan Demokrasi Muhammad Adnan Magribi Sahril Ashar, Ketua LP2 IAIN Kediri Dr. Taufiq Alamin, Dosen Universitas Negeri Jember Dr. Deasy Wulandari, Direktur Utama Radar Kediri Dr. Kurniawan Muhammad, dan Dosen Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Jarotd Hermasyah.

Para panelis mengangkat isu-isu penting terkait pemerataan fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, serta investasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kediri.

Kedua Paslon menyampaikan dan mendalami visi-misi mereka dengan percaya diri, saling menanggapi, serta diiringi yel-yel dari pendukung yang semarak namun tetap menjunjung tinggi nilai demokrasi.

Usai debat, Nanang Qosim mengatakan, debat pertama ini diselenggarakan di wilayah Kota Kediri, sementara debat berikutnya akan berlangsung di wilayah Kabupaten Kediri untuk menjaga keseimbangan.

“Debat kedua akan mengangkat tema infrastruktur dan persoalan daerah, dan dijadwalkan pada 12 November di Gedung Bagawanta Bhari. Panelisnya tetap sama, melibatkan akademisi, praktisi, dan pemerhati,” pungkasnya. (priez)