JATIMPOS.CO/SURABAYA - RS Siloam Cito Surabaya akan dioperasikan untuk menangani kedaruratan Covid-19, khususnya di Jawa Timur. Rumah sakit khusus pasien Covid-19 ini mampu menampung 105 orang dengan 3 Ruang ICU. Namun kedepannya akan diupayakan tambahan menjadi 15 ICU.

Pengoperasian RS khusus pasien covid ini atas permintaan Kementerian Kesehatan RI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana  (BNPB) Pusat. RS Siloam diminta membantu pemerintah untuk menangani covid ini.

“Karena ini misi kemanusiaan dengan senang hati saya dari Ambon datang ke Surabaya untuk mempersiapkan mengoperasian RS Siloam Cito,” kata drg Sian Tjoe selaku project manajer RS Siloam Cito Surabaya kepada awak media, Rabu (3/2/2021).

drg Sian Tjoe mengatakan, untuk mengoperasikan rumah sakit di Mal Cito (City of Tomorrow) ini pihaknya tinggal menunggu rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Dijelaskan pula bahwa ini merupakan RS Siloam ke-5 yang khusus menangani pasien Covid-19.

Dijelaskan bahwa meski rumah sakit yang berada di sekitar Bundaran Waru, perbatasan Surabaya - Sidoarjo ini masuk dalam lingkungan Mal Cito, tapi bangunan rumah sakit terpisah dari mal. Pembangunannya sementara ini masih 3 lantai, tidak menutup kemungkinan akan dikembangkan lagi sesuai kebutuhan.

Strerilisasi sistem rumah sakit sangat dijaga, kata drg Sian, misalnya sistem pengudaraan, juga ada hepa filter sebelum udara dibuang. Setiap lantai, dindingnya sampai ke atas, bukan setengah. Selain itu, penanganan covid sesuai dengan protokol Kemenkes dan WHO (World Health Organization).

“Nakes kami juga setiap lima hari sekali diperiksa darah maupun serologi untuk melihat terjangkit atau tidaknya. Saya sendiri setiap tujuh hari sekali diperiksa,” tutur drg Sian.

Sebelum pengoperasian, Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana disebutnya sudah datang meninjau lokasi RS Siloam Cito. Wisnu cuma menyarankan agar ada pemisahan jalan, dan itu sudah dilakukan.

Setelah pembukaan jalan baru, ambulance dan pasien yang akan rawat inap maupun ke UGD bisa akses langsung dari belakang. “Selanjutnya kami akan buka akses jalan yang tegas untuk pengunjung mal Cito,” ujar drg Sian.

Alasan rumah sakit ini dibangun di sekitar mal, kata drg Sian, sebenarnya RS ini sudah dipersiapkan sejak 6 tahun lalu. Karena satu dan lain hal tidak diteruskan. Nah, baru sekarang setelah diminta oleh pemerintah RS Siloam menunjukkan bahwa pihaknya punya tempat yang sudah jadi. “Mau dipakai atai tidak,?” ujar drg Sian Tjoe. (yus)