JATIMPOS.CO/SURABAYA – Pemberian vaksin dosis ketiga atau dosis booster kini mulai didengungkan untuk masyarakat umum. Pasalnya sudah banyak data menyatakan bahwa kekebalan tubuh mulai berkurang. Terutama karena mayoritas masyarakat Indonesia menerima vaksin Sinovac.
Pemerintah Kota Surabaya pun sejak beberapa waktu lalu sudah melaksanakan vaksinasi tersebut menggunakan vaksin dosis 3 Moderna. Namun demikian, vaksin booster ini masih terbatas untuk tenaga kesehatan (Nakes).
Untuk layanan sentra vaksin tersebut, Pemerintah Kota Surabaya menggandeng Yayasan Wings Peduli dan Atlas Sport Club. Seperti yang dilakukan pada hari Kamis-Sabtu 4-6 November 2021. Layanan vaksinasi tersebut dilaksanakan di Atlas Sport Club di jalan Dharmahusada Indah Barat III no. 64-66 Surabaya, pukul 08.00-12.00 WIB.
Tentu saja, bagi nakes yang datang di kegiatan vaksinasi di lokasi sentra vaksin diharapkan menerapkan standar 5M (Memakai masker, Mencuci tangan, Mencegah untuk selalu senantiasa Social Distancing, Menjauhi Kerumunan, dan Mengurangi Mobilitas) agar upaya penularan virus kian terkendali.
Bagi tenaga kesehatan yang belum melakukan vaksin booster bisa langsung mendaftar, sehingga nantinya tujuan yang diharapkan mampu terwujud agar Surabaya kembali sehat.
Selain itu program ini diadakan demi tujuan membentuk herd immunity yang terjadi di masyarakat, khususnya Kota Surabaya.
Herd Immunity sendiri adalah suatu kondisi ketika sebagian besar populasi kebal terhadap penyakit menular, sehingga secara tidak langsung memberikan perlindungan kepada mereka yang rentan terhadap penyakit tersebut.
Vaksin Booster Boleh Beda
Sementara itu, Ketua Satuan Tugas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia Prof Zubairi Djoerban juga menegaskan, bahwa vaksinasi dosis ketiga penting dilakukan. Bahkan, vaksin booster bisa dilakukan dengan vaksin yang tersedia.
Booster bisa dengan vaksin yang sama di dua dosis sebelumnya atau vaksin yang berbeda. Vaksin booster bisa dilakukan enam bulan setelah vaksin dosis kedua.
"Negara-negara yang masyarakat sudah banyak disuntik vaksin dua dosis kini mengalami peningkatan kasus Covid-19, karenanya penting vaksin booster," ujar Prof Zubairi dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN dengan tema Vaksin Booster untuk Indonesia Lebih Sehat, Kamis (18/11/2021).
Dia mengatakan, saat ini yang menjadi prioritas vaksin booster adalah tenaga kesehatan, pelayan publik, orang yang memiliki komorbid, dan juga kelompok lanjut usia. Prof Zubairi memastikan, vaksin booster aman selayaknya vaksin dosis pertama dan kedua.
"Vaksin booster aman buat usia lanjut seperti saya yang sudah hampir 75 tahun, dan memiliki komorbid, saya diabet, darah tinggi dan pernah operasi jantung," katanya.
Sementara Vaksinolog Dr. dr. Sukamto Koesno menambahkan, ada masa dimana kekebalan yang dirangsang oleh vaksin pada waktu tertentu akan turun. Karenanya perlu diberikan booster dengan harapan antibodi yang telah menurun bisa meningkat kembali.
"Pada prinsipnya vaksin yang akan digunakan sebagai booster, sama atau berbeda, yang bisa untuk meningkatkan antibodi," pungkasnya. (yus)