JATIMPOS.CO//SURABAYA – Selisih kenaikan antara UMK 2019 dan UMK 2020 nantinya agar bisa disaving sebagian untuk pendidikan anak, persiapan memasuki masa pensiun, dan para orang tua hendaknya lebih bijak berusaha mengantisipasi berbagai kejadian tak terduga di masa depan.

Demikian pesan yang disampaikan Wali kota Surabaya Tri Rismaharini kepada masyarakat terkait kenaikan UMK tahun 2020 awal tahun depan.

Ia tidak menginginkan tambahan upah tersebut digunakan untuk hal-hal konsumtif yang tidak membawa manfaat apa-apa. Masyarakat harus lebih dewasa dalam menyikapi kelebihan rejeki yang diterima agar keluarga dapat terpelihara serta saving tabungan bisa dinikmati jauh di kemudian hari baik untuk kebutuhan anak-anak serta orang tua pasca pension.

“Janganlah merasa nyaman dengan kondisi tersebut, kemudian dinikmati untuk beli TV, kulkas, dan lain-lain, tanpa berpikir lebih dalam memperhatikan kebutuhan primer, misal rumah kita ini masih sewa lho,” Kata Risma dalam konferensi pers di kediaman Wali kota, Selasa (23/10/2019)

Selanjutnya beliau juga berpesan, mendekati musim penghujan bulan November nanti agar setiap rumah tangga mengecek kembali saluran-saluran air, talang-talang air, instalasi listrik, atap rumah agar tidak mengalami kebocoran.

“Tolong sampaikan lewat media massa agar warga kota mengecek juga kaleng-kaleng tak terpakai, ini untuk antisipasi kemungkinan wabah demam berdarah bisa muncul dimana saja. Biasanya juga karena nyamuk-nyamuk menjadi lebih banyak di musim penghujan nanti,” imbuh Risma.

Harapan yang diinginkan Wali kota terbaik no.3 di dunia ini agar warga dapat tetap sehat, sejahtera dan dapat beraktifitas sehari-hari dengan tanpa dibebani kejadian-kejadian luar biasa yang kemudian merepotkan, mempersulit keuangan keluarga.

“Apa yang diberikan Tuhan tidak dapat terulang kembali, yaitu waktu. Kita harus tahu benar bagaimana memanfaatkan waktu dengan baik, jangan malu dan minder kalo tidak dilihat orang karena tidak bisa beli ini itu,” pungkas Risma. (fred)