JATIMPOS.CO/JOMBANG - Setelah sepekan siswa-siswi SMP Negeri 1 Perak, Kecamatan Perak - Jombang mengalami kesurupan massal, akhirnya pihak sekolah mengundang tim ruqyah, pada Selasa (19/11/2019).
Kesurupan (kerasukan, red) massal yang terjadi di SMPN 1 Perak sudah berlangsung sejak hari Rabu (13/11/2019) lalu. Sedikitnya 53 siswa baik laki-laki dan perempuan mengalami kerasukan.
Dari pengakuan pihak sekolah, kesurupan massal ini disebabkan karena ada salah satu gedung sekolah yang dibongkar untuk direrab.
Pantauan di lokasi, saat proses ruqyah belangsung masih saja terdapat siswa yang kesurupan. Bahkan ada dari murid perempuan yang menjerit-jerit dan menangis sambil teriak kepanasan.
Pihak guru serta tim ruqyah sempat kewalahan guna menenangkan para siswa yang meronta sambil gulung-gulung. Ada yang menari, ada yang seperti harimau serta ada pula yang tertawa-tawa.
Para siswa beserta wali murid yang hadir diberi minuman oleh tim ruqyah. Kemudian tim membacakan doa dengan diikuti semua yang hadir. Usai pembacaan doa, kesurupan massal kembali terjadi. Namun satu-persatu bisa diatasi dan segera dibawa pulang.
Saat dilakukan kegiatan ruqyah, pihak sekolah tidak meliburkan para siswa lainnya. Namun kegiatan belajar mengajar sementara dihentikan sampai kegiatan ruqyah selesai.
Kepada sejumlah awak media di lokasi, Kepala Sekolah SMPN 1 Perak, Kiswari menuturkan, berbagai macam cara sudah dilakukan guna mengatasi masalah kesurupan massal yang terjadi di sekolahannya. Hingga hari ini dilakukan pengobatan dengan cara ruqyah.
“Kita datangkan tim rugyah guna melakukan pengobatan pada siswa yang kesurupan. Semua siswa yang kesurupan juga kita datangkan dengan didampingi oleh masing-masing wali murid,” ucapnya.
"Mudah-mudahan selesai kegiatan ini siswa yang kesurupan bisa pulih dan kembali melakukan aktifitas belajar dengan normal,” imbuh Kiswari.
Sengaja tidak meliburkan siswa lainnya, sebab sejak adanya peristiwa ini kegiatan belajar mereka sudah terganggu. Nanti dikhawatirkan akan ketinggalan mata pelajaran. (her)