JATIMPOS.CO/BANYUWANGI - Alunan gema takbir malam Idul Adha di bulan Dzulhijjah 1444 Hijriah terdengar sampai ke pelosok negeri ini.

Malam ini seluruh umat Islam di Indonesia akan ramai melafadzkan Takbir, Tahmid dan Tahlil, hingga menggemakan seisi langit.

Melaksanakan takbiran merupakan salah satu amalan sunnah yang sebaiknya dilaksanakan umat Islam menyambut datangnya Hari Raya Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Guna menyambut dan memeriahkan Hari Raya Idul Adha 1444 H yang jatuh pada Hari Kamis, 29/06/2023, Pemerintah Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menggelar pawai takbir keliling, Rabu ( 28/06/2023 ) malam.

Kegiatan ini guna memupuk jiwa religius, membangun karakter dan kekompakan di kalangan masyarakat.

Kegiatan ini merupakan pertama kali dalam pemerintahan Kepala Desa Sutarji. Yang mana akan dijadikan rutinitas atau menjadi agenda di setiap tahunnya.

Pesertanya TPQ se-Desa Bagorejo yang berjumlah sebelas TPQ, ada beberapa simpatisan dari kelompok agama yang ikut andil meramaikan.

Semua berjalan bareng dengan mengkumandangkan takbir bersama-sama tanpa musik tanpa dangdutan. Untuk pernak-pernik ada yang dari lampu, ada juga yang dari obor.

Pawai gema takbir keliling dibuka langsung oleh Kepala Desa Bagorejo, Sutarji. Dengan start Balai Desa Bagorejo menuju pasar Komis finish RTH Bagorejo.

Kepala Desa Bagorejo, Sutarji dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh perangkat Desa Bagorejo, lembaga Desa Bagorejo, Babinmas, Senkom, Pecalang mungkin yang hadir dan seluruh wali murid TPQ se-Desa Bagorejo, ustadz dan ustadzah masing-masing TPQ yang ikut mensukseskan acara ini.

" Acara ini kita laksanakan dengan hati gembira, dengan aman, tertib dan terkendali," harap Sutarji.

" Dan untuk masing-masing sound karena ini agenda tahunan untuk memeriahkan Idul Adha maka dari itu sound harus nuansa takbiran," imbuhnya.

Ketika ditemui media, Sutarji mengatakan, ini merupakan kegiatan tahunan. Hari Raya Idul Adha dimeriahkan oleh TPQ se-Desa Bagorejo.

" Dengan harapan saya marilah acara ini kita sukseskan, kita ramaikan dengan damai, aman dan tentram, maka dari itu saya berharap untuk nuansanya takbiran, sound volume harus dikecilkan," jelasnya.

Sementara itu, Sekdes Bagorejo, Muhammad Lutfi Hakim mengatakan, terkait kegiatan gema takbir keliling se-Desa Bagorejo merupakan kegiatan pertama kali yang selama ini dalam pemerintahan bapak Sutarji

" Tujuannya bagaimana memupuk khususnya kepada anak-anak TPQ untuk cinta terhadap Allah SWT," ungkapnya.

Masih kata Lutfi, takbir semuanya jalan barsama mengumandangkan takbir bersama-sama tanpa musik, tanpa dangdutan, karena bagaimanapun esensi dari takbir adalah mengagungkan Allah, bersyukur kepada Allah bertahmid kepada Allah, sehingga ini benar-benar murni, diniati dengan ikhlas.

" Harapannya kedepan ini menjadi kegiatan rutin tahunan," kata Lutfi.

Selain dari beberapa kegiatan di Bagorejo, wayangan, kirab budaya untuk Hari Ulang Tahun Desa Bagorejo, juga untuk malam takbir baik Idul Fitri atau Idul Adha.

Selain itu Pemerintah Desa Bagorejo juga memfasilitasi atau mengayomi kegiatan - kegiatan dari agama yang lain, seperti arak ogoh-ogoh, atau kegiatan Natal untuk umat Kristiani.

Lanjut Lutfi, dengan adanya takbir keliling ini nanti akan ada perputaran UMKM khususnya atau perekonomian perdagangan dengan pawai berarti banyak pedagang yang akan menjajakan jajanannya.

"Di tempat finish di RTH insyaa Allah banyak pedagang, banyak UMKM, nanti banyak anak-anak yang beli sehingga perputaran ekonomi di Bagorejo stabil, membawa keberkahan bagi kita semua," tutup Lutfi. (Ren).