JATIMPOS.CO/TUBAN - Serikat Karyawan Semen Indonesia (SKSI) menggelar istighotsah dan santuan anak yatim. Kegiatan digelar di Ruang Auditorium Kantor Pusat Semen Gresik (KPSG) Desa Simberarum, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Senin (7/8/2023) tersebut dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-66 Pendirian Pabrik Gresik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG). Sekaligus memperingati HUT Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kegiatan dihadiri ratusan karyawan SIG dihadiri Direktur SDM & Umum SIG Agung Wiharto, jajaran direksi Semen Gresik, dan Ketua SKSI Effnu Subiyanto. Selain itu, hadir Habib Alawi bin Ahmad Assegaf, M.Pdi., Dr. KH. Ahsan Ghozali, S.Pdi., M.A, KH. Abdul Matin Djawahir, SH, Prof. Dr. Noer Nasroh Hadiningrat, S.H., M.MPd, KH. M. Achmad Ainul Yaqin, KH. Muhammad Alim, dan KH. Ahmad Atiqullah,M.MPd.

Ketua SKSI Effnu Subiyanto dalam sambutannya meminta seluruh karyawan SIG untuk menyiapkan diri dalam menghadapi persaingan industri persemenan. Menurutnya, sejak 7 Agustus 1957 pertama kali Pabrik Semen Gresik mengepulkan asap. Maka mulai saat itu perusahaan semen milik negara tersebut mulai memperkuat pondasi dan bangunan yang ada di negara ini.

“Telah banyak sekali bangunan di negara ini yang menggunakan merek Semen Gresik. Diantara Monas, Gedung DPR, Masjid Istiqlal, dan masih banyak lagi bangunan lainnya,” jelas Effnu.

Menurutnya, berkumpulnya karyawan pada majelis istigotsah ini untuk menyadarkan bahwa di belakang SIG ada kiyai, ulama, dan seluruh elemen masyarakat. Selain itu, seluruh karyawan SIG mempunyai kewajiban meyakinkan masyarakat untuk menggunakan Semen Gresik.

“Kami juga mohon doa kepada kiyai, ulama, dan seluruh masyarakat agar SIG dapat berbuat yang terbaik kepada masyarakat dan negara ini. Dan SIG lebih maju, lebih baik, dan mampu bersaing dengan industri persemenan yang semakin ketat ini,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur SDM & Umum SIG, Agung Wiharto, HUT Pabrik Semen Gresik ini harus dimaknai untuk berjuang. Seluruh insan SIG harus terus melalui ragam tantangan dalam industri persemenan.

“Kita semua berharap agar kedepan dapat berbuat lebih baik kepada seluruh pemangku kepentingan, masyarakat, dan kepada negara ini,” ungkapnya.

Menurutnya, saat ini banyak industri semen dari berbagai negara masuk ke Indonesia, dan berdiri di berbagai daerah wilayah negara ini. Sehingga, persaingan harga, persaingan pasar semen semakin ketat. (min)