JATIMPOS.CO/KABUPATEN BLITAR - Banyak bantuan bagi masyarakat untuk mereka yang terdampak covid-19. Namun harus dipahami bahwa tidak semua masyarakat dapat bantuan sosial. Selain itu, karena bantuan tidak datang bersamaan, maka penyerahannya pun tidak bisa dilakukan bersamaan.  

Kepala Desa Jiwut, Kecamatan Nglegok, Yanwar mengungkapkan hal itu, Kamis (4/6/2020), karena ada miss komunikasi di tengah-tengah masyarakat.

"Bantuanya enggak bareng, karena itu ngasihnya juga gak bisa bareng," tandas Yanwar.

Selain itu, ada warga yang belum dapat bantuan, padahal  warga tersebut dari kelompok penerima bansos dari pemerintah pusat.

Yanwar menjelaskan, pada dasarnya ada empat pintu bantuan bagi masyarakat yang terdampak covid-19. Bantuan tersebut ada dari pusat, provinsi, kabupaten, dan Dana Desa (DD).

Itu yang jadi penyebab warga banyak yang protes, bahkan ada yang mengkritik kepala desa melaui media sosial.  

Kades Jiwut Yanwar mengatakan pihaknya selalu transparan dalam memaparkan soal bantuan tersebut. Bahkan Yanwar mengaku, masyarakat dapat mengetahui siapa-siapa saja yang sudah mendapatkan bantuan tersebut dengan melihat papan pengumuman yang ditempel di Balai Desa.

"Masyarakat bisa melihat karena kami selalu terbuka dalam penyaluran bantuan," kata Yanwar.

Ia menuturkan, bantuan yang diterima warga Desa Jiwut itu sekitar 911 orang. Bantuan itu bermacam-macam, ada bantuan yang berasal dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, dan dana desa.

"Penyaluran bantuan itu diatur sedemikian rupa agar tidak ada yang doble," tandas Yanwar. (sk)