JATIMPOS.CO/SITUBONDO – Desa Silomukti mendapat kepercayaan mewakili Kecamatan Mlandingan dalam ajang tahunan yang diselanggrakan oleh Kabupaten Situbondo dalam lomba Asman Toga 2022.
Toga adalah tanaman obat untuk keluarga, sejenis taman dan tanaman yang mengandung obat-obatan dari berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang berhasiat meyembuhkan berbagai macam penyakit.
Sedikitnya ada 50 lebih macam tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat keluarga, gunanya untuk mengedukasi masyarakat Silomukti agar tidak selalu bergantung pada obat-obatan yang mengandung kimia. Padahal untuk mengatasi penyakit ringan cukup mengandalkan obat herbal yang ada di sekitar rumah kita.
Menurut Kades Silomukti, Dodit Haryanto, berawal dari kompos yang melimpah di sekitarnya, kemudian ia olah menjadi pupuk organik, lalu ditanami berbagai macam tanaman obat yang berhasiat oleh ibu-ibu PKK Desa Silomukti Dusun Blok Sawo pada saat pandemi Covid-19.
“Dusun tersebut dinamai Kampung Tangguh Semeru, alasannya cukup layak karena masyarakat sekitar betul-betul memahami manfaat tanaman obat tersebut untuk mencegah berbagai macam penyakit,” ujar Dodit.
Nah, tujuan dari lomba Asman Toga ini adalah memberi edukasi terhadap masyarakat Silomukti, betapa pentingya tanaman obat untuk keluarga agar tidak selalu mengkonsumsi obat kimia. Juga ada taman dan kolam ikan sebagai tempat membudidayakan ikan dan pada akhirnya bisa dijadikan desa/dusun percontohan. Soal menang atau kalah, itu urusan belakang yang terpenting desa Silomukti akan berbuat terbaik untuk bangsa ini jelas.
Hal senada juga disampaikan oleh Camat Mlandingan A. Subaidi mengatakan bahwa kegiatan lomba ini adalah dalam rangka pembinaan terhadap ibu-ibu PKK yang ada di Desa Silomukti khususnya di Kampung Kompos Blok Sawo.
Terkait Asman Toga yaitu taman yang ditanami berbagai macam obat yang nantinya bisa bermanfaan untuk kesehatan sehingga memunculkan ide kreatif dari ibu-ibu PKK seperti membuat aneka macam makanan tradisional dari bahan yang ada di sekitar rumah.
Selain itu, minuman khas dari tanaman sekitar dan para juri dari kabupaten sudah mencicipinya. Tentang harapan juara? “Bukan soal penting, yang penting terbaik dari yang baik,” jelas A Subaidi. (as'ad/mis)