JATIMPOS.CO/PONOROGO - Bupati Ponorogo Drs. H. Ipong Muchlissoni merespon dengan cepat aspirasi masyarakat terkait dengan kerusakan SDN 2 Tugurejo Kecamatan Slahung dengan meninjau langsung ke sekolah tersebutm, Minggu (9/2/2020).
Turut Hadir dalam kesempatan tersebut, Bupati Ipong Muchlissoni didampingi oleh Wakil Bupati, Ketua DPRD, dan jajaran OPD terkait.
Perlu diketahui bahwa sejak tahun 2016, SDN 2 Tugurejo Slahung terkena dampak bencana tanah gerak yang menyebabkan seluruh bangunan sekolah hancur yang mengakibatkan 33 Kepala Keluarga harus mengungsi.
Selama hampir 4 tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Dinas Pendidikan berupaya melakukan langkah darurat dengan memohon bantuan dana yang bersumber dari APBN melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), akan tetapi belum mendapat respon positif dari pemerintah pusat.
Menindaklanjuti hal ini, Bupati Ipong Muchlissoni beserta rombongan meninjau lokasi sekolah terdampak serta dua lokasi alternatif relokasi yang diusulkan oleh Pemerintah Desa Tugurejo. Dua lokasi ini direncanakan akan dikaji oleh tim yang dibentuk oleh Bupati, setelah berkonsultasi dengan PVMBG.
Menurut Bupati Ipong Muchlissoni, persoalan relokasi sekolah dan masyarakat terdampak bencana di Tugurejo ini tidak bisa diselesaikan hanya oleh satu OPD saja. Oleh karena itu, Bupati Ipong berniat membentuk tim khusus yang akan diketuai oleh Wakil Bupati dengan anggota OPD terkait, seperti Dinas PUPKP, Dinas Pendidikan, Bagian Kesra dan lainnya.
"Kita akan bentuk tim percepatan untuk menanggulanginya, maka saya akan bentuk Satgas Percepatan Relokasi SD dan Pemukiman Terdampak Tanah Gerak, khusus untuk SDnya dalam satu pekan ini sudah ada keputusan. Tim ini saya minta diketuai oleh Wakil Bupati,” ungkap Bupati Ipong.
Bupati Ponorogo berharap tim khusus ini segera mengambil keputusan dan penanganan serta memberikan sosialisasi kepada masyarakat yang terdampak tanah gerak tersebut.(nur).