JATIMPOS.CO/SURABAYA - Sebanyak 27 juta penduduk Indonesia kekurangan air bersih, dan 51 juta kekurangan akses ke fasilitas sanitasi yang baik.
Hal itu terungkap dalam Diskusi Inovasi Pembiayaan Air dan Sanitasi Provinsi Jawa Timur di Surabaya Suites Hotel, Kamis (21/11/2019).
Merujuk Data Badan Pusat Statistik (BPS) capaian akses air bersih yang layak di Indonesia baru mencapai 72,55%.
Karena itu, Danone-AQUA berkolaborasi bersama Water.org mengembangkan inovasi peningkatan akses air minum dan sanitasi melalui kredit mikro dari lembaga keuangan (WaterCredit).
Skema ini mendorong lembaga keuangan mikro untuk mengembangkan dan meluncurkan produk keuangan dalam pembangunan akses air dan sanitasi.
Produk keuangan berupa pinjaman ini ditujukan bagi Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum (KPSPAM) agar dapat mengembangkan cakupan layanan air bersih dan sanitasi di daerah mereka.
Okta Fitrianos selaku Water Access Manager Danone Indonesia yang hadir sebagai narasumber mengatakan, program ini sudah berjalan sejak pada 2014. Sebanyak 22 lembaga keuangan mikro dengan dukungan dari Water.org telah memberikan manfaat kepada 476.000 jiwa dalam mengakses air dan sanitasi.
Menurutnya, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak untuk bersama dapat mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs), yang mengharapkan setiap negara telah mampu mewujudkan 100% akses air bersih layak untuk penduduknya pada tahun 2030.
Hal lain yang tidak kalah penting, Indonesia dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia setelah Tiongkok, India, dan Amerika ternyata masih melakukan praktik Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Fakta ini menjadikan Indonesia menjadi peringkat kedua setelah India dalam hal BABS. Data yang dirilis pada 2017 menyatakan sebanyak 26,3 juta masyarakat Indonesia masih melakukan hal tersebut.
Melalui inovasi skema tersebut, Water.org dan Danone-AQUA menargetkan dampak yang lebih besar melalui solusi keuangan yang berkelanjutan dengan memberdayakan Kelompok SPAMS Pedesaan.
Water.org dan Danone-AQUA juga melakukan pendampingan kepada Lembaga keuangan agar dapat membuat produk kredit air dan sanitasi serta membangun kapasitas kelompok SPAMS Pedesaan agar bankable dan layak mendapat pinjaman.
Sejak diluncurkan pada tahun 2016, kerja sama ini telah berjalan di Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan melibatkan 3 lembaga keuangan yang telah menyalurkan pinjaman bagi 33 Kelompok SPAMS di 33 Desa.
Terkait kerjasama ini, Relationship manager water.org Indra Tri Buhwono menjelaskan, salah satu yang menjadi masalah terbesar terkait akses air minum dan sanitasi adalah pendanaan. Untuk itu diperlukan inovasi pembiayaan yang memudahkan masyarakat untuk mendapatkan akses tersebut.
Program ini dapat lebih menjamin keberlanjutan program akses air bersih dan sanitasi dibandingkan bantuan langsung yang dapat terputus apabila donasinya dihentikan.
Dengan skema mikro ini, penerima manfaat mendapatkan pemenuhan kebutuhan akses air dan sanitasi sekaligus memiliki tanggung jawab moral untuk membayar angsuran secara rutin serta memelihara fasilitas terbangun.
Selain itu, lembaga keuangan terkait dapat turut meningkatkan portfolio serta penetrasi pasar yang lebih luas.
Kolaborasi ini sejalan dengan visi Danone “One Planet One Health” di mana Danone percaya bahwa kesehatan lahir tidak hanya melalui makanan, minuman atau pun gaya hidup masyarakat, tetapi juga berasal dari lingkungan yang juga sehat. (yus)