JATIMPOS.CO/SURABAYA – Sensatia, merek perawatan kulit asal Bali, resmi meluncurkan identitas barunya dalam acara bertajuk “Unveiling the Future of Clean Beauty with Sensatia” yang digelar di restoran Ledoyen, Surabaya, Selasa (29/4/2025) siang. Peluncuran ini sekaligus menandai 25 tahun kiprah Sensatia di industri kecantikan Indonesia.
Transformasi ini tidak hanya menyangkut perubahan logo, kemasan, dan tampilan gerai, tetapi juga menjadi simbol komitmen jangka panjang Sensatia terhadap konsep clean beauty—produk kecantikan yang aman, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
CEO & Founder Sensatia, Michael Lorenti, mengatakan bahwa perubahan ini dilakukan untuk menjawab tren konsumen yang semakin peduli terhadap bahan alami dan dampak lingkungan dari produk yang mereka gunakan.
“Kami ingin tetap relevan bagi konsumen yang semakin peduli pada bahan alami dan dampak lingkungan,” ujarnya.
Transformasi berfokus pada tiga pilar: Clean Ingredients (bahan alami teruji), Clean Environment (praktik ramah lingkungan), dan Clean Business (bisnis transparan).
Data YCP Solidiance menunjukkan konsumen, terutama Gen Z, mengutamakan keamanan produk dan skinimalism—rutinitas perawatan sederhana namun efektif.
Sensatia merespons dengan menyederhanakan nama dari Sensatia Botanicals menjadi Sensatia dan memperbarui desain untuk menjangkau audiens lebih luas.
Inisiatif lingkungan Sensatia meliputi pendauran 65.000 botol melalui program Recycle dan penggunaan panel surya untuk 70% kebutuhan energi produksi di Bali. Untuk bisnis, Sensatia menerapkan profit-sharing bagi karyawan, dengan 60% tenaga kerja dari Karangasem, Bali.
Gerai dengan wajah baru pertama dibuka di Lippo Mall Nusantara Jakarta, diikuti pembaruan bertahap di Surabaya (Tunjungan Plaza, Pakuwon Mall), dan ekspansi ke kota seperti Makassar dan Bali. Produk populer di Surabaya meliputi lip balm, hand cream, dan body wash.
Sales & Marketing Manager Sensatia, Kunti Puspita Sari, menambahkan bahwa transformasi ini juga diharapkan dapat memperluas edukasi dan jangkauan brand kepada masyarakat.
“Harapannya masyarakat lebih teredukasi juga akan brand yang lebih aware atau peduli dengan lingkungan. Di luar itu, juga kita ingin menjangkau audiens yang lebih luas,” ujarnya.
“Jadi bukan hanya untuk orang-orang yang peduli terhadap lingkungan, tapi juga pecinta perawatan kulit agar bisa lebih tertarik kepada kita,” lanjut Kunti.(zen)
Tentang Sensatia:
Didirikan tahun 2000 di Bali, Sensatia memproduksi perawatan kulit berbahan alami, bebas paraben, sulfat, dan uji coba hewan. Bersertifikasi GMP, Halal, dan terdaftar di BPOM, Sensatia berkomitmen pada clean beauty melalui bahan, lingkungan, dan bisnis yang bertanggung jawab.