JATIMPOS.CO//KOTA MOJOKERTO - Guna mengembangkan potensi baru yang mendukung Kota Mojokerto menjadi Daerah pariwisata, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dan Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria melakukan pendampingan dan motivasi puluhan peserta dari Industri Kecil Menengah (IKM) untuk ikuti pelatihan peningkatkan SDM dalam Pembuatan kue tradisional.
Peningkatan SDM bidang pembuatan kue tradisional yang di fasilitasi Disperindag Kota Mojokerto dan diikuti 50 peserta tersebut dilaksanakan selama empat hari, mulai 9 hingga 12 Maret 2020 di Gedung SMK Negeri 2 Mojokerto, Senin (9/3/2020).
Berbagai macam kue tradisional dari Kota Mojokerto hingga daerah lain disuguhkan dalam pendampingan yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). Ada 16 resep kue tradisional yang mulai menghilang dari pasaran, mulai dikemas menarik dengan gaya milenial.
" Di sini kami ingin memberikan semangat atau motivasi kepada para IKM di Kota Mojokerto khususnya yang fokus pada kue - kue tradisional. Karena dibawah kepemimpinan kami berdua, saya dan Cak Rizal, Kota Mojokerto ini akan menjadi kota pariwisata. Untuk itu, dalam menghadapi hal tersebut, dibutuhkan kesiapan SDM yang mumpuni dari berbagai sektor. Termasuk di sektor kuliner," jelas Ning Ita.
Selain memberikan motivasi kepada puluhan IKM Kue Tradisional, Ning Ita pun tak segan mencoba membuat Kue Tetu yang berasal dari Makassar. Dengan mengenakan celemek jeans, ia mulai memasukkan adonan berupa gula merah di dalam sebuah wadah yang terbuat dari daun pisang. Usai menaruh gula merah, adonan berwarna putih kemudian dituangkannya ke dalam wadah hingga mencapai bibir daun.
"Saya senang sekali, bisa mencoba membuat jajanan tradisional dari Makassar, yang sebelumnya saya belum pernah tahu. Ternyata sangat menarik dan bervariatif kue - kue tradisional ini. Hal - hal seperti inilah yang ingin kami angkat kembali di era kekinian dengan gaya yang modern. Bukannya kami mengesampingkan kue modern, tapi kami ingin memperkenalkan bahwa kue tradisional juga enak dikonsumsi," jelasnya.
Ning Ita berharap, nantinya produk hasil dari para IKM tersebut dapat membawa nama Kota Mojokerto semakin dikenal di seluruh penjuru Nusantara. Sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Mojokerto yang nantinya akan menjadi Kota Pariwisata.
"Karena, IKM yang sehat itu, IKM yang sehat hasil produksinya, sehat administrasinya dan mampu membuka peluang tenaga kerja," tandasnya.(din)