JATIMPOS.CO/BONDOWOSO. Harga cabai rawit di Kabupaten Bondowoso akhir-akhir ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Penyebab tingginya harga cabai, disebut karena faktor cuaca.

Berdasar hasil monitoring Diskoperindag Bondowoso, per tanggal 19 Maret 2021, harga cabai rawit di Kota Bondowoso berkisar Rp 100 ribu hingga Rp 110 ribu per kilogram. Normalnya, harga cabai rawit sekitar Rp 30 ribu-Rp 40 ribu per kilogram.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Diskoperindag Bondowoso, Totok Haryanto menjelaskan, panen cabai di musim hujan berkurang sehingga membuat harga meroket.

Ditambah lagi, cabai yang dihasilkan dari Bondowoso juga dikirim ke luar kota. Dampaknya Ketersediaan cabai makin minim. Padahal Bondowoso bukan termasuk daerah lumbung cabai.

"Tetapi yang pasti faktor cuaca sangat mempengaruhi panen cabai. Itu hukum alam. Proses pemetikan cabai di petani jadi terganggu," katanya, Minggu (21/3/2021).

Ia juga menyebutkan, bahwa pihaknya telah melakukan upaya untuk mengontrol harga dengan memantau harga di pasar-pasar.

Tak hanya itu, komunikasi dengan para kelompok tani cabai terus dijalin agar harga menurun.

"Dari petani keluhannya kalau musim sekarang (hujan), menanam cabai sangat riskan sekali. Walaupun harga naik, tapi mereka tidak berani menanam. Sebab, tingkat pertumbuhannya kecil sekali," ujarnya.

Ia menambahkan, pasokan cabai dari Madura dikabarkan sudah masuk ke Bondowoso. Kemungkinan, harga cabai mulai turun karena jumlahnya makin bertambah.

"Laporan teman-teman cabai atau lombok yang dari Madura sudah masuk Bondowoso. Dengan masuknya cabai dari Madura, diharapkan harga cabai tidak melambung kembali. Stok cabai sendiri bisa cukup memenuhi masyarakat hingga Idul Fitri nanti," pungkasnya. (eko)