JATIMPOS.CO//BOJONEGORO- Dalam rangka mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Polres Bojonegoro bersama stakeholder lainnya, menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) pencegahan dan penanggulangan hutan dan lahan (Karhutla), dilaksanakan Selasa (17/09/2019) di gedung AP I Rawi Polres Bojonegoro. Rapat koordinasi ini dipimpin langsung oleh Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli.

Rapat koordinasi yang dihadiri dari Kodim 0813 Bojonegoro Pasi Ops Kapten Chb Agung Ariyanto, Pabin Jaga Wana, ADM Perhutani KPH Bojonegoro, ADM Perhutani KPH Padangan, ADM Perhutani KPH Parengan, BPBD Kabupaten Bojonegoro dan Kapolsek Jajaran yang memiliki wilayah kawasan hutan.

Dalam sambutannya saat membuka Rakor, Kapolres Bojonegoro mengatakan adapun tujuan dari Rapat Koordinasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2019 adalah untuk menyamakan persepsi dan langkah dalam upaya penanganan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di wilayah administrasi Kabupaten Bojonegoro. Penanggulangan kebakaran hutan dan lahan merupakan tanggung jawab bersama dari seluruh steakholder yang ada di wilayah Kabupaten Bojonegoro.

“Dengan dilaksanakan rakor ini, untuk menyamakan persepsi dan langkah upaya penanggulangan kebakaran, jadi seluruh pihak yang terkait harus terjun langsung sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan,” jelas Kapolres Bojonegoro kepada jatimpos.co.

Rakor Karhutla dilaksanakan mengingat sebagian besar wilayah Kabupaten Bojonegoro adalah hutan, sehingga saat musim kemarau, ancaman dan potensi timbulnya kebakaran hutan atau lahan sangat mungkin terjadi dan memerlukan penanganan yang serius serta perlu keterlibatan banyak pihak.

“Upaya untuk mencegah Karhutla sangat perlu adanya mengintensifkan patroli, sosialisasi dengan pemasangan himbuan, penyadaran, dan berbagai langkah pencegahan, deteksi dan pemadaman dini kebakaran hutan dan lahan,” pungkas Ary Fadli.

Harapannya, Polres Bojonegoro dengan stakeholder lainnya menjalin sinergi dalam menanggulangi dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Bojonegoro dengan bersama-sama.

Adm KPH Padangan Ny. Lucy Mardiana saat ndikonfirmasi media ini menyatakan, mengingat karhutla sudah menjadi isu nasional maka untuk berupaya pencegahan Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), perlu ada sinergitas multi stakeholder dalam kegiatan preventif, khususnya dalam kegiatan sosialisasi kepada masyarakat.

“Mulai Polsek, lurah, babinsa, babinkamtibmas maupun BPPD Kabupaten. Mencegah karhutla lebih baik daripada melakukan pemadaman karena pasti ada kerugian jika sudah terjadi karhutla,” paparnya ke media ini.

Adm ini mendetailkan contohnya, untuk bulan Agustus kemarin telah terjadi dua kali kebakaran hutan seluas 0.2 ha dan 0.5 ha dan api berhasil dipadamkan bersama.
Hal serupa juga dikatakan Adm KPH Parengan, Badarudin Amin, juga turut menyampaikan hal yang sama. Meski memiliki wilayah yang lebih sedikit di wilayah Kabupaten Bojonegoro, “Wilayah saya sedikit mas... hanya 2rb ha, tapi juga butuh perhatian dan penanganan bersama, yaitu steakholder,” curhatnya.

Terkait persoalan karhutla Adm Perhutani KPH Bojonegoro, Dewanto menyatakan kalau di Kabupaten Bojonegoro sekarang ini telah terjadi sinergitas yang baik dari stakeholder.

“Perhutani sangat merasa terbantu dengan kepedulian stakeholder tersebut. Soal hasil rapat ini yang dipimpin langsung oleh pak kapolres terkait actionnya perlu dilakukan penyamaan persepsi untuk menekan persoalan karhutlas seperti yang disampaikan pak Kapolres Bojonegoro,” tuturnya. (met)