JATIMPOS.CO/SIDOARJO - Upaya pergerakan penolakan pendirian sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tulangan dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Prambon yang dilakukan Forsil MWCNU se-Sidoarjo terus berjalan.
Sementara, Forum Silaturahmi (Forsil) MWCNU sudah dua kali hearing dengan anggota Komisi D DPRD Sidoarjo, Jumat (28/7/2023).
Pertama, pada tanggal (23/06) bulan lalu. Saat itu mendampingi Forum Kepala SMA/SMK/MA Swasta Kecamatan Tulangan yang menolak rencana pendirian MAN di Desa Tlasih.
Kedua, pada tanggal (26/07) kemarin, Forsil MWCNU kembali bertemu anggota Komisi D. Kali ini, mereka mendampingi Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Swasta Sidoarjo yang menolak pembangunan SMKN prambon.
Sehingga pergerakan dari Forsil MWCNU ini membuat Ketua PCNU Sidoarjo KH Zainal Abidin terkejut.
Pasalnya menurut pengakuan KH. Zainal Abidin, pihaknya tidak pernah ada koordinasi sama sekali dari forum tersebut.
“Mereka tidak pernah ada koordinasi. Idealnya jika terjadi keresahan di dalam wilayah MWCNU, silahkan MWCNU berkoordinasi dengan PCNU,” katanya saat ditemui di Kantor PCNU Sidoarjo pada Kamis (27/07) kemarin.
Lebih lanjut kata pria yang pernah menjabat sebagai Ketua KPU Sidoarjo tersebut menyampaikan bahwa dengan adanya koordinasi tersebut, nanti PCNU Sidoarjo bersama dengan jajaran syuriah bisa berembuk mencari solusi terbaik dari permasalahan itu.
Ia menambahkan, jika jajaran syuriah sudah memerintahkan A, maka jajaran Tanfidziah harus menjalankan perintah tersebut. "Ini merupakan konsep berorganisasi di Nahdlatul Ulama", cetusnya.
“Kalau berangkat sendiri-sendiri, itu sudah keluar garis-garis dan prinsip yang dimiliki NU,” terang Kiai Zainal.
Disebutkan Kiai Zainal, bahwa PCNU mempunyai keinginan yang kuat membantu percepatan pembangunan Pemkab Sidoarjo.
"Kalaupun nanti ada kebijakan pemerintah yang tidak se pemikiran dengan kita (NU). Tetap kita akan bermusyawarah, tanpa ada pengerahan massa,” ungkapnya.
Hingga kini, PCNU Sidoarjo saat ini masih mengumpulkan berbagai informasi yang valid terkait apa yang dilakukan Forsil MWCNU Sidoarjo.
“Akan kami dalami dulu informasi ini. Kalau sudah valid, nanti kita akan menuju langkah berikutnya,” pungkasnya. (zal)