JATIMPOS.CO/TUBAN – Jembatan Glendeng resmi dibuka. Kepala Dinas PUPR PRKP Tuban, Agung Supriyadi membuka resmi jembatan yang berada di Desa Simo, Kecamatan Soko, pada Kamis (1/2/2024).
Kadis didampingi Forum Lalu Lintas Kabupaten Tuban dan Bojonegoro, Kabid Bina Marga Dinas PUPR PRKP Tuban, Basdi, Camat Soko, Sucipto, dan Kepala Desa Simo, M. Syukur.
“Anggaran pembangunan mencapai Rp 20,8 miliar bersumber APBD 2023. Proses pengerjaan Jembatan Glendeng dimulai sejak awal tahun 2023,” terang Agung.
Pengerjaan Jembatan Glendeng menerapkan pondasi bore pile dengan kedalaman mencapai 48 meter. Jembatan berdiri di atas bangunan portal berupa beton. Pemilihan pondasi bore pile banyak digunakan pada konstruksi bangunan yang berlokasi di kawasan padat penduduk karena dianggap efektif dan tidak menyebabkan pergerakan tanah yang besar.
Jembatan diperkuat dengan pembuatan sheet pile di sebelah utara Jembatan Glendeng. Total panjang sheet pile mencapai 84,8 meter guna mencegah longsor mengingat debit Bengawan Solo sering meluap.
Berdasarkan aturan, lanjut Agung, Jembatan Glendeng termasuk dalam Jembatan Kelas III. Artinya, kendaraan yang dapat melintas memiliki dimensi ketinggian maksimal 2,8 meter dan beban tonase maksimal 8 ton. “Kebijakan ini sesuai dengan keputusan Forum Lalu Lintas Kabupaten Tuban dan Bojonegoro,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Simo, M. Syukur mengatakan pada Rabu malam (31/01/2024) warga Simo menggelar tasyakuran dan doa bersama. Sebanyak 27 tumpeng yang berasal dari swadaya warga dimakan bersama masyarakat yang hadir di Jembatan Glendeng. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai wujud syukur dan atas dibukanya kembali Jembatan Glendeng usai terputus akibat tembok penahan yang ambles.
Syukur menyampaikan terima kasih kepada Bupati Tuban, Mas Lindra dan Pemkab Tuban telah merealisasikan pembangunan jembatan yang telah dinantikan warga. “Terima kasih kepada Mas Lindra dan Pemkab Tuban. Semoga jembatan ini awet dan membawa bermanfaat bagi masyarakat umum,” tuturnya. (min)