JATIMPOS.CO/TUBAN - Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) bekerjasama dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Tuban menginisiasi Program Cantik di Hati. Apa itu Program Cantik di Hati? Yakni program yang berupaya mengembangkan masyarakat sehat sejati yang dikemas dalam Seminar Kesehatan Pencegahan Stunting sebagai upaya peningkatan kapasitas masyarakat.
Tentu sasarannya adalah perempuan yang tak lepas dari semangat hari Kartini. Lalu titik kegiatan dipusatkan di desa sekitar area Proyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Program yang mendukung Pemkab Tuban dalam penurunan angka stunting ini diawali di Desa Mentoso di Kecamatan Jenu, Senin (29/4/2024). Bertempat di Balai Desa setempat sedikitnya ada 77 peserta antusias menyimak materi yang dipaparkan.
“Perempuan adalah pembawa peradaban, maksudnya yaitu pembentukan peradaban manusia dimulai dari ibu dimana pendidikan pertama anak-anak berasal dari Ibu,” kata Corporate Affairs PRPP, Yuli Witantra mengawali sambutannya.
Penting sekali bagi perempuan atau Ibu memiliki pengetahuan yang luas, karena dari Ibu pendidikan pertama yang membentuk peradaban manusia dan akan berkontribusi kepada masyarakat, bangsa, dan negara.
Oleh karenanya, sambung Yuli, kedepan acara serupa akan dikembangkan di desa Desa Wadung, Sumurgeneng, Rawasan, Beji dan Kaliuntu. PRPP berkomitmen untuk dapat terus menyelenggarakan program peningkatan kesehatan masyarakat lainnya.
Sementra itu, Camat Jenu, Yoeliani Endang Poerwati, menilai program tersebut sejalan dengan program Kecamatan Jenu. Sejauh ini, pelbagai upaya telah dilakukan antara lain tim percepatan penanganan stunting serta pelayanan satu atap antara Puskesmas Jenu dan KUA terkait edukasi kesehatan terhadap warga yang akan menikah.
Program Cantik di Hati ini, lanjut Yoeliani, merupakan wujud perhatian dan penyemangat kepada para Ibu untuk dapat menjalankan peran, tugas, dan fungsi sebagai ibu seutuhnya dalam keluarga.
Hal senada disampaikan oleh Esti Surahmi, Kepala Dinas Kesehatan P2KB Tuban dalam sambutannya bahwa Program Cantik di Hati ini merupakan program yang baik dimana inovasi ini membuat semuanya terbuka, banyak hal yang harus kita perhatikan terkait kesehatan masyarakat, meskipun penanganan stunting tetap menjadi prioritas.
Esti mengapresiasi pelaksanaan seminar kesehatan ini merupakan salah satu wujud komitmen dukungan perusahaan dalam implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) khususnya terkait TPB nomor 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera.
Pada kegiatan ini PRPP mendistribusikan paket bahan makanan sehat kepada seluruh peserta agar materi pelatihan ini dapat dipraktikkan sebagai upaya peningkatan derajat kesehatan keluarga.
Dan perlu diketahui juga, meski baru-baru ini angka stunting Kabupaten Tuban turun 7,1 persen, tapi Tidak dapat dipungkiri bahwa permasalahan stunting masih menjadi isu yang perlu mendapat perhatian serius di Indonesia. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia 2022 dari Kementerian Kesehatan RI, angka stunting nasional mencapai 21,6% dengan Provinsi Jawa Timur mencapai 19,2%.
Khusus untuk Kabupaten Tuban sendiri, angka stunting pada periode yang sama tercatat mencapai 24,9% dimana angka tersebut di atas rata-rata angka stunting nasional dan Provinsi Jawa Timur. Menghadapi hal tersebut Pemerintah Tuban sendiri mencanangkan penurunan angka stunting secara bertahap menjadi 17% di tahun 2023 dan 14% di tahun 2024 yang tentu saja memerlukan dukungan dan sinergi seluruh pihak terkait untuk memastikan terpenuhinya target tersebut. (min)