JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Progres pembangunan jembatan di Desa Klumutan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun mulai ada titik terang. Jembatan tersebut, kabarnya bakal dibangun kembali dengan skala prioritas menggunakan anggaran APBD tahun 2025. 

Kabar baik akan dibangunnya kembali jembatan yang mangkrak lima tahun itu berhembus dari Dinas PUPR Kabupaten Madiun. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas PUPR Kabupaten Madiun, Gunawi. Dia mengakui sudah memasukkan anggaranya di APBD tahun 2025.

"Betul Jum'at kemaren baru kita entry di SIPD tahun 2025 dan anggaran sekitar 10,7 Milyar mas," kata Gunawi, melalui pesan singkat, Senin (02/12/2024).

Pembangunan Jembatan Desa Klumutan ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh pasangan calon (Paslon) nomor urut 02 Hari Wuryanto dan dr Purnama Hadi (Harmonis) saat debat sesi ke tiga.

Calon Bupati Madiun Hari Wuryanto juga menyinggung kondisi jembatan Klumutan. Meskipun pasangan Harmonis kalah telak di desa itu, faktanya jembatan Desa Klumutan menjadi skala prioritas dan akan segera dibangun tahun ini.

Sesuai data yang terhimpun, suara Paslon Harmonis di Desa Klumutan hanya menang di 3 TPS dari 12 TPS yang ada di desa tersebut. Bahkan ada salah satu yaitu di TPS 12 suara Harmonis terpaut sangat jauh, yakni 330 suara diraih pasangan Madiun Menyala, 84 suara untuk pasangan Harmonis.

"Skala prioritas dalam visi misi akan kita lakukan sebaik baiknya, jembatan Klumutan akan segera dibangun, pasar Dungus segera direalisasikan agar ekonomi rakyat tumbuh kembali," kata Hari Wur saat debat Bupati sesi ketiga.

Diberitakan sebelumnya, Jembatan Desa Klumutan rusak akibat diterjang banjir sejak 2019 yang lalu.

Jembatan poros utama penghubung ekonomi warga Desa Klumutan tersebut kondisinya sangat memprihatinkan. Sisi jembatan bagian timur yang amblas hanya diberi penyangga besi. Namun kekuatannya diragukan.

Sedangkan dana hibah yang diajukan melalui proposal yang dilayangkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun nyatanya masih jauh dari angan-angan.

"Kondisi jembatan praktis hanya bisa dilalui roda dua. Itupun harus ekstra hati-hati. Tetap saja bahaya kalau hujan bisa saja tanahnya gerak," ujar Agus salah seorang warga sekitar jembatan. (jum).