JATIMPOS.CO/TUBAN – Komisi IV DPRD Tuban kunjungan kerja ke museum kambang putih. Koleksi benda peninggalan sejarah yang semakin lengkap, komisi ini berharap dinas pariwisata, pemuda dan olah raga lebih berinovasi dan bersinergi dengan dinas pendidikan.

“Museum kambang putih adalah sarana wisata edukasi, maka sebaiknya bersinergi dengan Dinas Pendidikan sehingga masuk pada promo wisata Tuban,” terang Ketua Komisi IV Tri Astuti, Sabtu (13/03).

Menurutnya museum ini sebagai sarana dan wahana edukasi diperlukan perhatian dari seluruh pihak terkait. Terlebih mengelola museum harus memiliki inovasi tinggi di tengah banyaknya kompetisi objek wisata. Untuk itu diperlukan fasilitas yang lebih mendukung.

Dengan melihat langsung segala fasilitas, pengelolaan, dan perawatannya, komisi ini mencatat ada beberapa titik yang harus diperbaiki mengingat keberadaan museum Kambang Putih sebagai aset kebanggaan Kabupaten Tuban.

Secara detail srikandi Gerindra ini menjelaskan sejarah mencatat Tuban merupakan kota yang pernah berjaya dan sangat terkenal di zaman majapahit. Kaya warisan budaya dan benda peninggalan sejarah. Sehingga Kambang Putih selain tempat penyimpanan benda bersejarah kuno menjadikannya sebagai sarana wisata edukasi anak.

“Banyak koleksi benda-benda bersejarah yang bisa dipelajari di museum ini,” sambungnya.

Lebih lanjut disampaikan, Kambang putih memiliki nilai sejarah yang termuat dalam prasasti yang dikeluarkan oleh Raja Sri Mapanji Garasakan (1050). Pada awal abad ke - 11 menjadi pelabuhan yang berjaya sekaligus menjadi pusat industri kapal terkenal di Asia Tenggara pada abad ke - 16.

Terdapat  pula Al-Quran ditulis di atas daluang ditemukan dari Desa Prunggahan Kulon, Semanding, Tuban di abad ke-19. Ada pula kalpataru dari kayu jati peninggalan Sunan Bonang(1445-1525) sebagai media merajut harmoni antar umat beragama. Selain itu masih ada lagi prasasti, pusaka dan beragam senjata tradisional.

Menariknya di halaman belakang museum terdapat sebuah batu tiban dalam legendanya dipercaya sebagai asal usul Tuban. Jatuhnya pusaka kerajaan Majapahit  berupa batu yang dibawa kawanan burung bangau yakni singkatnya Wa(tu ) Ti(ban) ini bertuliskan 1400 saka .

Terakhir politisi asal Kecamatan Palang ini mengajak seluruh lapisan masyarakat memperkaya pengetahuan tentang sejarah. Di antaranya tentang asal-usul dan kejayaan Tuban dengan cara membaca dan berkunjung ke museum. (min)