JATIMPOS.CO/TUBAN - Setahun sudah bangsa ini diterpa pandemi Covid-19. Pandemi yang terjadi secara global ini memukul perekonomian masyarakat. Banyak usaha gulung tikar dan karyawan pun mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Pelemahan ekonomi ini imbasnya paling dirasakan oleh masyarakat di bawah.

Ekonom senior, Rizal Ramli memberi tips untuk pemulihan ekonomi di tengah pandemi. Menko Perekonomian di era Gus Dur ini menilai usaha menengah kecil dan mikro (UMKM) adalah sektor yang kuat menghadapi terpaan krisis ekonomi. Karena itu, pemerintah harus memberi dukungan kepada pelaku UMKM agar mereka bisa eksis dan terus bergerak.

"Pemerintah harus memberi dukungan kepada pelaku UMKM agar perekonomian di bawah terus berputar. Diantaranya dengan memberi pinjaman lunak agar UMKM bisa terus berkembang," ujar Rizal Ramli dalam kuliah umum via daring dalam rangka Puncak Hari Pers Nasional 2021 bersama PWI Tuban, Rabu (17/03).

Penasehat Forkom Jurnalis Nahdliyin ini juga mengingatkan, agar pemerintah bisa meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan begitu uang yang beredar di bawah lebih signifikan. Efeknya perekonomian akan kembali tumbuh.

Mantan Komisaris Utama PT Semen Gresik ini mencontohkan langkah yang dilakukan Gus Dur ketika menjadi Presiden. Saat itu Gus Dur menaikkan gaji PNS dan TNI/Polri golongan rendah. Dengan begitu daya beli mereka pun meningkat. Imbasnya tentu ekonomi di bawah akan menggeliat.

"Langkah Gus Dur menaikkan gaji PNS dan TNI/Polri efektif mendongkrak daya beli masyarakat. Efek dibawah sangat dirasakan warung-warung, toko kelontong dan home industry. Mereka semua merasakan perputaran uang di bawah," imbuh RR.

Sementara Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang, Prof Ahmad Erani Yustika membagikan konsep untuk pemulihan ekonomi di Indonesia kepada seluruh peserta yang hadir dalam peringatan Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Ke-75, PWI Tuban.

Dalam paparannya, Erani menyebut Indonesia perlu menerapkan promosi investasi, inisiasi kolaborasi, literasi digitalisasi, advokasi regulasi dan akselerasi transformasi untuk membangkitkan ekonomi di Indonesia.

Selain itu, sumber daya alam maritim yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia juga perlu diolah menjadi bahan baku, sehingga jika hal itu dijual maka akan mendatangkan keuntungan lebih dari pada dijual dalam bentuk mentah.

"Tranportasi struktural ekonomi yang mengadakan bahan baku juga perlu diolah yang nilainya jauh lebih besar jika kita jual," katanya.

Di masa pandemik Covid-19 yang masih berlangsung ini, Erani juga meminta masyarakat terutama pelaku usaha bisa keluar dari keterpurukan ekonomi, karena jika tidak maka tingkat kemiskinan di Indonesia akan semakin naik.

"Dulu sebelum wabah pandemik Covid-19 ini melanda secara global tingkat kemiskinan di Indonesia yang terus ditekan agar tidak naik. Tapi sekarang kenaikan itu justru bertambah karena wabah virus corona," pungkasnya.

Dalam peringatan HPN yang mengusung tema Pemulihan Ekonomi di Tengah Pandemi tersebut menghadirkan tiga tokoh nasional sebagai narasumber. Yakni Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak, Pengamat Ekonomi yang juga mantan Menteri Koordinator Perekonomian dan Menko Maritim, Rizal Ramli, serta Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang, Prof Ahmad Erani Yustika.

Puncak HPN PWI Tuban ini dihadiri oleh Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein, Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono, Dandim 0811, Letkol Viliala Romadhon, dan Ketua DPRD Tuban, Miyadi. Hadir selanjutnya dari perbankan, perusahaan, badan usaha milik negara (BUMN), dan sejumlah stake holder lainnya. (min)