JATIMPOS.CO/TUBAN – Kepala Dinas Pendidikan Tuban Nur Khamid menyambut positif pembelajaran tatap muka. Rencananya pembelajaran akan dilakukan pada Juli depan.

Namun demikian Nur Khamid menyebut pembelajaran akan diuji coba terlebih dulu di sejumlah lembaga pendidikan. Sekolah yang diuji coba akan menjadi percontohan bagi lainnya. Syaratnya harus memenuhi protokol kesehatan serta berkoordinasi dengan satgas Covid setempat.

Hanya saja, kata dia, pembelajaran tatap muka hanya dilakukan 2 jam. Pelajaran olahraga dan ektrakulikuler sementara waktu masih belum diperkenankan. Dispendik Tuban tengah menyusun rumusan mekanisme pembelajaran tatap muka.

“Setiap sekolah menyediakan thermolgun, tempat cuci tangan, dan fasilitas layanan kesehatan lainnya,” jelas Nur Khamid yang juga ketua PC LP Ma’arif NU baru-baru ini dalam program talkshow di radio milik Pemkab Tuban.

Pada saat yang sama, Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan, dr. Atik Supartiningsih meski Tuban sudah Zona Kuning, akan tetapi kondisi tersebut bisa berubah sewaktu-waktu. Salah satunya dipengaruhi kepatuhan menerapkan protokol kesehatan di masyarakat. 

Atik menambahkan sedikitnya sudah 4.500 dari 18.000 guru dan dosen di Kabupaten Tuban telah divaksin. Ditargetkan pada Juni 2021 seluruh guru dan tenaga pengajar di Kabupaten Tuban telah divaksin.

“Siswa dan guru diwajibkan menggunakan masker yang diimbangi pengawasan ketat pihak sekolah. Siswa juga dibekali hand sanitizer,” ungkapnya.

Birokrat ini berpesan lembaga pendidikan diharapkan mengombinasikan pembelajaran tatap muka dan daring. Pembatasan siswa dalam satu kelas maksimal 50 persen dari kapasitas ruang dan diatur berjarak 1,5 meter. Bila perlu, dibentuk Satgas Covid-19 Sekolah yang terhubung dengan Satgas Desa maupun Puskesmas.

Sementara itu, Dewan Pendidikan Tuban, Sri Wiyono mengungkapkan sekolah tatap muka sudah diharapkan wali murid. Mengingat setahun lebih belajar secara daring. Dalam pembelajaran tatap muka perlu dirumuskan prosedurnya. Lembaga pendidikan harus menyiapkan fasilitas untuk menunjang pembelajaran. 

“Agar wali murid semakin yakin dan percaya atas jaminan kesehatan bagi putra putrinya,” ujarnya.

Seperti diketahui rencana pembelajaran siswa tatap muka mendapat lampu hijau dari pemerintah pusat. Hal ini ditandai dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, dan Menteri Agama  pada 30 Maret 2021. (min)