JATIMPOS.CO/TULUNGAGUNG - Pandemi Covid-19 sudah satu tahun lebih mempengaruhi hampir semua sendi kehidupan manusia. Baik di ranah sosial, ekonomi, politik, budaya dan terutama sektor layanan kesehatan.

Jika dulu di setiap lingkungan kegiatan timbang dan layanan pemeriksaan kesehatan bayi dapat dilakukan rutin dan terjadwal, saat wabah Corona melanda semuanya nyaris berhenti.

Hal itu terungkap dalam acara talk show RSUD dr Iskak Tulungagung yang dilakukan secara interaktif, Senin (3/5/2021).

Salah satu yang diulas adalah layanan posyandu bagi balita. Pentingnya imunisasi pada bayi/balita wajib dilakukan rutin dan berkala, sesuai anjuran dokter.

dr Emi Yulianti, Sp.A mengatakan, hal ini selaras dengan momentum peringatan Pekan Imunisasi Nasional yang jatuh pada akhir bulan lalu. ”Pekan Imunisasi Nasional sudah sesuai dengan program vaksinasi. Imunisasi ini untuk mencegah kalau ada penyakit,” kata dokter Emi yang menjadi narasumber tunggal.

Menurutnya dampak pandemi membikin jadwal kegiatan posyandu terhenti. Meski demikian imunisasi wajib diberikan kepada anak-anak, sebab mereka adalah masa depan bangsa dan negara.

Dijelaskan, bagi balita wajib menerima imunisasi dasar pada 18 bulan pertama. Seperti yang diberikan kepada bayi yang baru lahir, yakni imunisasi polio dan hepatitis B. Kemudian balita dengan usia sekitar satu bulan juga wajib diberikan vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin) untuk mencegah TBC atau tuberkulosis.

Menurut dr Emy, masih ada stigma yang mengatakan imunisasi itu tidak penting untuk balita. Padahal imunisasi sangat penting, terbukti laporan penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi hilang.

“Kalau anak-anak kita tidak mendapatkan imunisasi, maka yang dirugikan bukan keluarga sendiri. Banyak anak lain yang rentan tertular dari anak yang tak imunisasi,” kata dr Emi.

Namun ditambahkan, sebagai orang tua perlu konsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum imunisasi, baik melalui telepon atau telemedicine yang disediakan. (san)