JATIMPOS.CO/JOMBANG - Anggota DPRD Jawa Timur, Ahmad Athoillah meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur segera menggencarkan vaksinasi dan menambah kuota vaksin, terutama di kawasan zona merah dan lingkup pondok pesantren.
Pasalnya beberapa hari ini kabar duka sangat sering terdengar, banyak kiai meninggal dunia dalam waktu dekat yang diduga disebabkan Covid-19.
Pria yang juga menjadi Wakil Sekretaris RMI PBNU tersebut mengungkapkan kekhawatirannya terhadap para kiai yang wafat dalam waktu berdekatan. Karena itu program vaksinasi para kiai dan guru itu harus dipercepat dan menyeluruh di Jawa Timur. “Kalau perlu seluruh elemen pemerintah di Jawa Timur mendukung pelaksanaan vaksinasi ini,” ujar politisi PKB Jatim tersebut.
Mas Atho’ sapaan akrabnya menambahkan bahwa program vaksinasi ini tidak hanya di Surabaya saja yang harus ditambah gerainya, tapi seluruh wilayah di Jawa Timur. Terutama yang banyak pesantrennya harus ditambah lagi titik-titiknya agar pelaksanaannya lebih cepat selesai.
"Saya sebagai santri sangat sedih mendengar banyak para kiai dan guru yang meninggal dunia, padahal mereka sangat penting karena merupakan sosok panutan dan mempunyai andil besar dalam mendidik generasi penerus Bangsa Indonesia," ungkap Mas Atho'.
Mas Atho’ juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Jawa Timur, agar jangan sepelekan pandemi Covid 19 ini. “Kalau tidak ada hal penting, tidak usah keluar rumah terlebih dahulu. Dan jangan sowan atau sillaturrahmi ke para kiai dan guru dulu. Dengan tidak sowannya kita ke kiai dan guru, itu merupakan bakti kita kepada beliau-beliau,” pesan Ahmad Athoillah Anggota DPRD Dapil 10 Jatim.
Selanjutnya Wakil Sekretaris PKB Jawa Timur juga meminta agar kita semua tetap tenang dalam menghadapi pandemi ini, tetap patuh pada protokol kesehatan, karena dengan begitu kita semua bias bersama-sama memutus penyebaran pandemi Covid-19 dan mudah-mudahan pandemi ini segera usai, kita bisa hidup normal seperti biasanya. (her)