JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Persatuwan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pamekasan, menggelar Focus Group Discussion (FGD) Jilid II untuk mendorong langkah kemajuan Wirausaha Baru (WUB) Warung Milik Rakyat (Wamira) Mart, Kamis (7/9).
Penyelenggara Focus Group Discussion (FGD) Jilid II, mengangkat tema "Nasib Wamira Mart setelah Purnatugas Bupati Pamekasan H. Baddrut Tamam".
Peserta yang terlibat dalam FGD Jilid II, yaitu unsur pemerintah, akademisi, badan dan atau pelaku usaha, masyarakat, komunitas, dan media massa berkolaborasi serta berkomitmen dalam kemajuan Wamira Mart di Kabupaten Pamekasan.
Ketua PWI Pamekasan, Hairul Anam menyampaikan, upaya pemerintah daerah mewujudkan wadah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam bentuk Warung Milik Rakyat (Wamira) menjadi sesuatu yang baik. Namun, sistem pengelolaan kurang maksimal.
Bahkan, disebut belum legal formal bahwa Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ditunjuk sebagai pengelola Wamira Mart belum dibentuk.
Melalui FGD Jilid II PWI Pamekasan, Anam merekomendasi perlunya koperasi sebagai pengelola Warung Milik Rakyat (Wamira) Mart supaya usaha yang dijalankan tetap bersaing dan tertuju untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Penting bagi pemerintah memfasilitasi akses modal pengelola Wamira Mart dengan bunga yang rendah. Belum banyak pengelola yang memiliki akses cukup untuk mendapatkan bantuan modal usaha dengan bunga rendah," ungkapnya.
Menurutnya, perlu intervensi dari pemerintah daerah untuk ikut membantu memasarkan produk melalui lembaga pemerintahan. Serta menggunakan produk lokal sebagai konsumsi kebutuhan sehari-hari.
Pihaknya mendorong pemerintah membentuk tim ahli yang bertugas melakukan pembinaan dan koordinasi berkelanjutan demi kemajuan Wamira Mart ke depan. Tim ahli cukup mewakili dalam hal pelaporan dengan melibatkan akademisi yang bisa membuat toko warung online.
"Transaksi harian otomatis terlaporkan, tidak perlu diaudit petugas datang tiap hari. Tetapi, cukup lihat stok barang dengan transaksi yang ada," imbuhnya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Ketenagakerjaan (Diskop UKM dan Naker) Pamekasan, Muttaqin menjelaskan, pemerintah daerah memberikan fasilitas rehabilitasi dan tambahan sarana pendukung lain terhadap pemilik toko dan bekerja sama dengan PT Aneka Usaha Mekkasan Makmur (AUMM) untuk usaha Wamira Mart dengan cara bagi hasil.
"Terdapat beberapa toko atau Wamira Mart belum bisa berjalan sesuai harapan. Karena, mereka tidak memiliki modal cukup untuk mengisi barang jualan dan berharap mendapatkan modal 100 persen dari PT AUMM agar dapat menjalankan usaha," jelasnya.
Ucapan terima kasih terhadap seluruh pemateri, yakni Diskop UKM dan Naker, Muttaqin, Wakil Ketua Komisi II DPRD, Ismail A. Rahim, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Harisandi Savari, dan Ketua PWI Pamekasan, Hairul Anam. Tanpa terkecuali untuk peserta FGD Jilid II.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para pemateri, peserta yang terlibat dan proaktif, serta dukungan dari pemerintah daerah demi kemajuan pelaku usaha Wamira Mart di Kabupaten Pamekasan," kata Ketua Panitia, Andikurrahman. (did/cal)