JATIMPOS.CO/BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi mulai melaksanakan vaksinasi Covid-19 kepada warga lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas dengan fasilitas jemput bola. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani langsung mengawal pelaksanaan pada tahap awal ini, yang akan terus diperluas menunggu kedatangan vaksin dari pemerintah pusat.

Vaksinasi dilakukan di Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pelayanan Sosial Lansia Banyuwangi, Krikilan, Glenmore. Sebanyak 38 warga lansia dan dua disabilitas mendapatkan vaksinasi tersebut. Berdasarkan pendataan, ada 100 warga lansia di sekitar lokasi yang sebenarnya akan divaksin, namun setelah diverifikasi dari sisi medis, diputuskan yang bisa divaksin sebanyak 46 orang.

“Kami ingin memudahkan bapak/ibu warga senior dan para penyandang disabilitas yang mendapat giliran vaksinasi namun terkendala datang ke fasilitas layanan kesehatan. Alhamdulillah berjalan lancar berkat kerja keras dari tenaga kesehatan serta pengelola layanan sosial,” kata Ipuk.

Proses vaknisasi sendiri berjalan lancar tanpa kendala berarti. Mulai dari pendataan kesehatan awal para lansia hingga proses observasi selama 30 menit. Ipuk memastikan, meskipun jemput bola, semua prosedur vaksinasi ditaati.

”Kalau soal prosedur kita harus taat. Ada verifikasi data, pemeriksaan kesehatan fisik, lalu divaksin, pencatatan dan tetap harus menunggu untuk melihat apakah ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau tidak. Juga disediakan ambulans,” ujar bupati perempuan yang baru dilantik pada 26 Februari 2021 itu.

Ipuk juga tampak menyapa para warga senior dan penyandang disabilitas yang akan divaksinasi. Sembari berdialog, Bupati Ipuk berpesan kepada mereka agar terus menjaga kesehatan di tengah pandemi covid 19. Ipuk juga memborong kerajinan tangan yang dibuat oleh para penghuni panti, berupa keset dan kerajinan lainnya.

“Saya berpesan khusus kepada petugas kesehatan, agar benar-benar memantau kondisi para lansia tersebut pasca vaksinasi,” ujar Ipuk.  

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono, menambahkan, layanan jemput bola ini untuk memudahkan para warga lansia dan penyandang disabilitas. Pada tahap awal, jemput bola dilakukan di UPT Pelayanan Sosial Lansia.

“Ke depan, kami masih menunggu datangnya vaksin dari pusat. Pada tahap awal ini, kami memulai di UPT Pelayanan Sosial Lansia sekaligus sebagai wujud kampanye bahwa vaksin aman dan halal, termasuk untuk lansia,” ujarnya.

“Rencananya, akan kami buat klaster-klaster agar warga lansia dan penyandang disabilitas tidak perlu jauh-jauh ke Puskesmas. Kami akan setting tempat di sekitar rumah lansia, karena proses vaksin kan harus melalui tahap empat meja. Bisa di rumah warga yang halamannya luas, lalu kami jemput warga lansia dan penyandang disabilitas untuk datang,” imbuh Rio, sapaan akrabnya.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya juga merampungkan vaksinasi kepada ASN, TNI/Polri, media, dan petugas pelayanan publik lainnya. (rzl)