JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura menyegel gedung rektorat IAIN Madura, Jawa Timur. Mereka mendesak Rektor IAIN Madura, Muhammad Kosim agar segera memberikan potongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi seluruh mahasiswa.
Mahasiswa dari seluruh Ormawa IAIN Madura itu berangkat dari Terminal Ronggosukawati menuju kampus IAIN Madura berjalan kaki mengiringi mobil pikup dan sound system yang di atasnya berdiri beberapa orator aksi
Awalnya massa aksi berhenti di depan kampus dengan menutup akses jalan hingga menimbulkan kemacetan. Sebab mereka tidak diperbolehkan masuk ke dalam kampus oleh pihak keamanan. Namun massa tetap memaksa masuk untuk menemui Rektor IAIN Madura.
Dalam aksi yang diwarnai bakar ban itu, mahasiswa meminta pihak kampus untuk mengubah surat edaran tentang pengumuman ketentuan pembayaran UKT program sarjana dan SPP Program magister Nomor : B- /in.38/R/PP/00.9/07/2021. Yang sebelumnya telah dikeluarkan oleh Rektor.
Lantaran keputusan tersebut dinilai tidak berpihak kepada orang tua mahasiswa apalagi di tengah masa PPKM. Mereka juga meminta Rektor IAIN Madura untuk memberikan pemotongan UKT kepada seluruh mahasiswa.
"Kami meminta pemotongan UKT 25 % untuk mahasiswa semester 1-3 dan 30 % bagi semester 5-7 ditambah kuota 150 ribu tanpa syarat, untuk semester 9-13 sebesar 50 % dan pemotongan SPP bagi mahasiswa pasca sarjana sebesar 20 % serta potongan 100 % bagi mahasiswa yang orang tuanya dinyatakan positif Covid-19," kata Presma IAIN Madura Syaiful Bahri, kepada jurnalis jatimpos.co, Kamis (22/07/2021).
Kendati demikian, mereka mendesak Rektor untuk mengembalikan uang mahasiswa baru yang sudah membayar UKT sesuai dengan tuntutan yang telah diajukan.
Menurutnya, apabila permintaannya tersebut tidak diindahkan oleh Rektor, maka pihaknya akan melakukan aksi jilid 2 dengan massa yang lebih besar.
Terpisah, Rektor IAIN Madura Mohammad Kosim, saat menemui massa aksi mengatakan, pihaknya akan mendiskusikan terlebih dahulu dengan petinggi kampus lainnya sebelum memberikan keputusan.
"Kami akan membaca kemampuan kampus dan besok akan kami sampaikan edarannya," tegas Rektor IAIN Madura itu. (did)