JATIMPOS.CO/BONDOWOSO - Guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron di Jawa Timur, seluruh jajaran Polri menggelar operasi Pamor Keris (Patroli Motor Penegakan Protokol Kesehatan di Masyarakat wilayah Timur).
Salah satunya di Polres Bondowoso. Mereka mengawali kegiatan tersebut dengan Apel Pamor Keris di Mapolres setempat, Senin (24/1/2022).
Hadir dalam acara tersebut, Bupati Bondowoso, KH Salwa Arifin, dan Komandan Kodim 0822 Letkol Kav Widi Widayat, Seluruh Kepala Sektor, Dishub, Satpol PP dan undangan lainnya.
Dalam sambutannya Bupati Salwa Arifin mengatakan bahwa penyebawan virus Coronan varian Omicron di berbagai negara mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Dan ini membuat kewalahan para tenaga medis di negara tersebut.
Di Indonesia sendiri sudah ada 800an kasus Omicron. Sementara di Jawa Timur, sudah ada delapan kasus varian Omicron.
Kendati relatif terkendali. Namun, dikhawatirkan ini justru melonjak dan menjadi pandemi virus Corona gelombang ke tiga. Mengingat tingkat penyebarannya yang cukup tinggi hingga lima kali lipat dibanding varian Delta.
"Karena itulah selain upaya melalui inovasi lainnya. Polda dan Kodam Brawijaya V melakukan inovasi lagi melalui Pamor Keris," kata Bupati dalam sambutannya.
Ia berharap jajaran TNI-Polri dan instansi terkait lainnya benar-benar melakukan Pamor Keris ini secara rutin dengan sasaran penegakan protokol kesehatan. Sekaligus dalam rangka cipta kondisi Kamtibmas.
Sementara menurut Kapolres Bondowoso AKBP Herman Priyanto, menambahkan, nanti personil gabungan akan berpatroli secara rutin ke titik-titik yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
Seperti, pasa Induk Bondowoso, Alun-alun Ki Bagus Asra dan tempat lainnya.
Tentu, untuk melakukan preemtif dan preventif penegakan protokol kesehatan.
"Selama ini sudah kita lakukan agar masyarakat tidak lengah. Tapi dengan adanya program ini akan semakin diintensifkan," kata Herman.
Ia menekanankan agar seluruh personil gabungan untuk humanis dan profesional dalam mengingatkan masyarakat. Serta ikut membantu melalukan penyemprotan disinfektan di berbagai titik.
"Melaksanakan deteksi dini, dan intervensi dini, serta pemetaan kerawanan," pungkasnya. (eko)