JATIMPOS.CO/KABUPATEN PASURUAN - Video pengeroyokan viral di media sosial (medsos) diungkap oleh Satreskrim Polres Pasuruan, Jumat (3/3/2023). Menurut Kasatreskrim, AKP Farouk Ashadi Haiti, pelaku dikeroyok karena jarang aktif di grup WhatsApp.

Kasat Reskrim AKP Farouk Ashadi Haiti saat dihubungi jatimpos.co terkait Vidio viral tersebut melalui sambungan selulernya menyampaikan, bahwa pelaku kesal karena korban enggan diajak berkumpul.

"Data sementara yang bisa kami sampaikan, korban dikeroyok karena jarang aktif di grup WA dan tidak mau diajak kumpul-kumpul," jelasnya.

Pria yang akrab disapa Farouk menjelaskan kejadian tersebut berada di wilayah prigen kabupaten Pasuruan, Tepatnya di Dusun Sumberejo, Desa Lumbangrejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

"Kejadiannya Kamis (2/3). Korban dijemput sehabis pulang sekolah dan diajak ngopi di Dusun Sumberejo," jelasnya.

Diketahui korban pengeroyokan masih berusia 15 tahun sehabis pulang sekolah diajak ngopi sama pelaku pengeroyokan, dalam Vidio yang sempat direkam oleh salah satu teman pelaku, dan korban sempat ditendang, dibanting, dan dipukul tanpa perlawanan.

Kabar dan Vidio pengeroyokan tersebut sangat cepat menyebar sehingga menjadi viral di medsos serta di sekitar tempat tinggal korban di Desa Sukoreno, membuat warga sangat geram lansung mendatangi tempat mediasi korban dan pelaku pengeroyokan.

"Warga yang mengetahui kejadian itu kemudian menelpon keluarga korban. Keluarga datang dan menjemput korban sekaligus pelaku untuk menyelesaikan masalah ini," paparnya.

Keberuntungan masih berpihak kepada pelaku pengeroyokan, sebab anggota Polres Pasuruan beserta Polsek Prigen sigap mengamankan para pelaku dari amukan warga yang sudah tersulut emosi atas kejadian tersebut dan selanjutnya para pelaku digelandang ke Mapolres Pasuruan saat itu juga.

"Pelaku pengeroyokan dan perekam kejadian kami bawa. Tiga warga Prigen, satu lagi warga Pandaan. Semuanya masih dibawah umur. Sementara ini kami tempatkan di sel tahanan khusus anak Polres Pasuruan," pungkasnya. (yon)