JATIMPOS.CO/SUMENEP - Pelapor dugaan kasus pemotongan gaji perangkat Desa Badur, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Sumenep, Herman merasa kecewa lantaran mendapat kabar bahwa Kapolres Sumenep main ke rumah terlapor.

Rasa kecewanya meledak ketika ia mendengar kabar bahwasanya Kapolres Sumenep berkunjung ke rumah Kepala Desa Badur yang beberapa waktu lalu dilaporkannya ke Mapolres.

Sebab, sampai saat ini pihak kepolisian dalam penanganan laporan Kades Badur tersebut berada di tahap pemanggilan terlapor. Namun sampai saat ini belum ada progres alias terlapor tidak mengindahkan pemanggilan tersebut.

Herman menyebut bahwa ia mendapati informasi itu dari status Whatsapp warga yang kebetulan memotret keberadaan orang nonor satu di lingkungan Polres Sumenep sedang bertamu di rumah Atnawi selaku Kades Badur.

"Info itu kita dapat dari story WA masyarakat, Kapolres datang ke rumah Kades dan banyak yang kirim foto momen itu juga ke saya,” ujar Herman, Selasa, 4 Juli 2023.

Atas dasar tersebut, Herman meluapkan rasa kecewanya karena dengan seorang Kapolres bertamu ke rumah terlapor patut dicurigai, apalagi sampai saat ini pelapor belum memenuhi panggilan atas laporan dugaan kasus pemotongan gaji perangkat.

Herman menuturkan, saat kunjungan Kapolres ke rumah Kades Badur seolah sangat akrab dan sempat bakar-bakar ikan di rumah Kades.

"Bagi saya dan masyarakat, ini sebuah tanda tanya besar?" katanya.

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Sumenep, AKBP Edo Satya Kentriko membenarkan bahwa dirinya bersama keluarga memang bermain ke rumah Kades Badur. Tetapi ia menegaskan bahwa hal itu sebelumnya tidak terencana.

“Iya memang bertamu. Itu saya sama keluarga kan liburan ke Pantai Badur. Tapi diarahkan untuk mampir ke balai,” tegas Edo.

Berkenaan dengan dugaan kasus yang menyeret nama Kades Atnawi, pihaknya belum tahu secara pasti bahwa Kades yang ia kunjungi dilaporkan atas sebuah kasus yang sampai saat ini dalam tahap penyidikan di Satreskrim Polres Sumenep. (dam)