JATIMPOS.CO/KOTA MALANG - Detasemen Khusus (Densus) 88 menggerebek sebuah rumah kos laki-laki di kawasan Perumahan Dinoyo Permai Malang, Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (24/5/2022).
Detasemen Khusus (Densus 88) menangkap seorang pria terduga teroris simpatisan radikal ISIS yang mempunyai peranan penting di Kota Malang.
Di lokasi penggerebekan, suasana sudah tampak sepi, hanya terdapat sejumlah sepeda motor penghuni kos yang ada di dalam rumah kos. Sementara pagar rumah kos yang berwarna hitam juga terlihat tertutup.
Dari informasi yang di terima awak media penangkapan terduga simpatisan ISIS terjadi pada Senin, (23/5/2022) siang sekitar pukul 12.30 WIB. Dimana satu orang dibawa Densus 88 ke Mabes Polri, yang berinisial IA (22), di ketahui seorang mahasiswa di Malang, diduga terlibat tindak pidana terorisme. Dikabarkan bahwa IA diduga berencana menyerang kantor polisi.
Sementara itu masih di tempat yang sama, Ketua RW 6 Kelurahan Dinoyo, Maki Kriswanto membenarkan adanya informasi penangkapan terduga simpatisan ISIS yang diamankan Densus 88. Menurutnya, ia sempat diminta untuk menyaksikan oleh kepolisian di dalam sebuah kamar di lantai satu pada rumah kos tersebut.
"Saya diarahkan ke rumahnya, sampai disana disuruh ikut menyaksikan," kata Maki saat ditemui awak media, Selasa (24/5/2022) di rumahnya.
Saat datang ke lokasi, Maki menyatakan sudah ada banyak polisi baik di luar rumah kos maupun di gang masuk rumah kos. Total tak kurang tiga mobil yang ia lihat terparkir di sekitar area rumah kos.
"Semua pakai pakaian preman, yang di luar pakaian dinas, itu lengkap dengan mobil - mobil polisi. Yang saya tahu di utara dua, di gang masuk jalan raya itu kelihatannya ada, mungkin kurang lebih tiga," kata dia.
Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Bayu Febrianto membenarkan penangkapan tersebut, penggerebekan dilakukan langsung oleh Mabes Polri.
"Memang benar ada penangkapan, tetapi kami hanya ikut mendampingi saja. Dan, yang melakukan penangkapan itu langsung dari Mabes Polri," terang Bayu.
Untuk di ketahui menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, terduga teroris yang ditangkap Densus 88 punya peranan penting, mengelola media sosial terkait penyebaran materi-materi ISIS. IA juga berkomunikasi aktif dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan melakukan pengumpulan dana untuk membantu ISIS di Indonesia. (yon)