JATIMPOS.CO/BELANDA - Di sela sela kunjungannya ke Belanda untuk menelusuri bluprint lorong tua di jantung Kota Madiun, Wali Kota Madiun, Maidi juga menyempatkan berkunjung ke beberapa kawasan wisata menarik yang memungkinkan bisa diterapkan di Kota Madiun.

Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Volendam, 20 kilo meter utara Amsterdam. Volendam ini adalah desa nelayan di tepi danau markemer dengan berbagai daya tarik pariwisata.

Misalnya pedestrian yang lebar, rumah rumah kayu belanda yang berwarna-warni. Serta studio foto yang menyediakan pakaian tradisional khas Belanda lengkap dengan sepatu kayunya.

" Kesan pertama saya pakai pakaian ini adalah hangat. Studio ini luar biasa antrianya. Artinya studio foto ini juga salah satu magnet pariwisata di tempat ini, " ungkap Maidi dikutip dari akun instagram pribadinya @pakmaidi.

Melihat potensi yang menarik itu, Maidi pun bakal menggali ide dan konsep pariwisata menarik tersebut untuk diboyong ke area Pahlawan Street Center (PSC). Tujuannya, agar turis yang datang bisa merasakan mengenakan pakaian khas tradisional di 6 negara.

" Saya juga sempat mampir di Zaanse Schans. Melihat kincir Belanda yang terkenal itu. Saya bawa pulang konsepnya, Sudah saya rencanakan kincir Belanda akan melengkapi daya tarik internasional di Area PSC. Tujuanya agar Kota Madiun makin ramai, dulu disingkiri sekarang disinggahi, " ucapnya.

Sebelumnya, Wali Kota Madiun, Maidi juga mengunjungi kawasan wisata kuliner di pantai Strand Kijduin. Menurut orang nomor satu di Kota Madiun ini, meskipun sederhana penataan kawasan pantai Strand Kijduin ini lebih mengoptimalkan potensi ekonominya.

"Sederhana tapi mengena. Saya melihat ide menarik itu bisa kita terapkan di Kota Madiun, " ungkap Maidi.

Menurutnya, selain konsepnya yang sederhana, potensi itu ada di Kota Madiun. Seperti, Embung Pilangbango dan Taman Bantaran Madiun yang belum termanfaatkan secara maksimal.

"Alam di kota kita memang terbatas. Tetapi bukan lantas menjadi kendala. Sumber daya alam yang terbatas ini bisa kita maksimalkan dengan inovasi dan kreatifitas. Idenya bisa kita gali dari mana saja. Termasuk saat kunjungan kerja di negeri orang, " ungkapnya.

Baginya, di setiap kunjungan harus menghasilkan. Harus ada ide yang bisa di bawa pulang dan diterapkan di Kota Madiun.

"Apa yang saya lihat di sini, mungkin bisa menjadi ide awal pengembangan potensi yang ada di kota kita tercinta, " ucapnya.

Selain itu, Wali Kota Madiun juga berkunjung ke perkebunan tulip yang luas di Amsterdam. Yang menarik di lokasi ini adalah bagaimana cara pengelolaan perkebunannya, yang dipadukan dengan peralatan canggih dan modern. Sehingga pengelolaannya bisa efektif dan bisa mengoptimalkan hasil panennya.

" Dengan metode seperti ini tentunya waktu pengerjaan juga semakin singkat. Dengan begitu hasil panen bisa segera dinikmati dengan tidak banyak menguras tenaga. Inilah yang dimaksud dengan perkebunan modern, " jelasnya.

Di penghujung lawatannya di Belanda. Wali Kota Madiun juga menyempatkan mampir ke toko yang menyediakan bunga tulip, salah satu identitas negara Belanda.

" Karena kelak di PSC ada kincir Belanda maka saya bawa pulang bibit bunga tulip untuk dicoba dikembangkan di Kota Madiun. Semoga bisa tumbuh dan berkembang indah, " pungkasnya.

Diketahui, sejak Senin (15/5/2023), Wali Kota Madiun, Maidi bersama Ketua DPRD Kota Madiun, Andi Raya berkunjung ke Kantor Arsip Nasional Belanda. Kunjungannya itu dalam rangka menggali sejarah dan peristiwa, untuk menelusuri blueprint lorong tua di jantung Kota Madiun.

Menurut Maidi, terowongan bawah tanah sangat berpotensi menjadi ikon wisata baru di Kota Madiun. Terowongan bawah tanah tersebut ditemukan di Kantor Pemkot Madiun menembus Kantor Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur I (Bakorwil) di Kota Madiun hingga rumah tahanan militer di Jalan Ahmad Yani. (ADV).

TERPOPULER

  • Minggu Ini

  • Bulan Ini

  • Semua