JATIMPOS.CO/JAKARTA- Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Keminimipas) menyambut baik inisiatif Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) untuk membangun sinergi dua institusi ini.

Staf Khusus Menimipas Abdullah Rasyid mengatakan bahwa kementerian ini akan mendaklanjuti hasil pertemuan antara Kemenimipas Agus Andrianto dan Kemnaker Yassierli, pada 8 Januari lalu.

Pertemuan itu membuahkan kesepakatan sinergi dua kementerian ini untuk mengoptimalkan fungsi masing-masing. Salah satunya adalah meningkatkan akses pelatihan dan sertifikasi bagi warga Lembaga Pemasyarakatan.

”Melalui kolaborasi dengan Kemenaker ini, kami berharap akan terjadi improvement yang signifikan terhadap tata kelola pembinaan di Lapas. Kami akan menindaklajuti kesepakatan ini hingga terjalin kerjasama yang sinergis. Kami siap menyediakan hal-hal yang dibutuhkan Kemenaker,” ujar Rasyid, Jum'at pagi (17/1).

Dalam pertemuan tersebut, Kemnaker Yassierli mengatakan bahwa pihaknya berencara menghadirkan pojok pelatihan vokasi di Lapas. Di mana para penghuni lapas bisa mendapatkan pelatihan vokasi dan sertifikasi kompetensi. Karena itu pihaknya akan menyediakan modul pelatihan dan instrukturnya, berikut dengan sertifikasi kompetensi dari BNSP.

Sementara itu Rasyid menambahkan jika saat ini terdapat 270.000 warga binaan di Kemen Imipas. Termasuk 374 Lapas, 162 Rutan, 94 Bapas, 1 rumah sakit, 33 cabang Rutan. Semua ini, menurutnya, adalah potensi besar untuk mendukung sektor ketenagakerjaan, serta sektor lain yang mendukung Asta Cita Presiden Prabowo seperti Ketahanan Pangan.

”Apalagi warga Lapas punya latar belakang yang kompleks, ada lulusan SD hingga profesor. Ada yang low skill dan ada yang ahli bidang IT. Seandainya Kemenaker memiliki sistem pelatihan yang mampu mendukung ini semua, tentu akan sangat produktif,” lanjut Rasyid. Karena itu pihaknya akan berdiskusi dengan pihak Kemnaker tentang dukungan sistem dan infrastruktur yang dibutuhkan.

“Isu utama warga binaan saat kembali ke masyarakat, adalah stigma sebagai narapidana. Mudah-mudahan dengan skill yang mumpuni berikut dengan sertifikasi, hal ini bisa meretas persoalan tersebut, “ ujar Rasyid.(iz)