JATIMPOS.CO/SURABAYA– As-Syaikh As-Sayyid Afeefuddin Al-Jailani, cicit dari Syekh Abdul Qadir al-Jailani, menghadiri Kongres XVIII Muslimat NU di Jatim Expo, Surabaya, Rabu (12/2).
Dalam majelis yang dipimpin oleh Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, serta diiringi shalawat oleh Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf, As-Syaikh Afeefuddin menyampaikan pesan spiritual yang penuh makna tentang cinta, keberkahan, dan keistimewaan Indonesia.
"Di majelis ini, hati kita sudah berbicara sebelum lisan kita berbicara," ucapnya dalam bahasa Arab, yang kemudian diterjemahkan oleh penerjemah.
Beliau juga menyampaikan rasa syukur atas kehadiran ribuan Muslimat NU yang datang dari berbagai penjuru, baik dari Indonesia maupun luar negeri.
"Ibu-ibu datang dari seluruh penjuru tempat hanya untuk menghadiri majelis ini. Ada yang datang dari Indonesia, ada yang datang dari luar Indonesia," lanjutnya.
Tak lupa, ia pun menyapa jamaah dengan bahasa Jawa yang penuh kehangatan.
"Matur nuwun, emak-emak!" ucapnya disambut tawa Muslimat NU.
Dalam sambutannya, As-Syaikh Afeefuddin menegaskan bahwa majelis yang dilandasi rasa cinta akan selalu membawa keberkahan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
"Saya datang dari Baghdad kemarin malam, kemudian sekarang di sini, dan nanti malam akan berangkat lagi ke Nigeria. Tapi aku katakan, andaikan majelis ini ada di bulan, saya tetap akan datang ke bulan!" ungkapnya dengan penuh semangat.
Beliau mengutip kata-kata Sayyid Arrumi, yang mengatakan bahwa cinta tidak menyentuh sesuatu kecuali cinta itu suci.
"Sungguh, tidak ada rasa cinta yang diciptakan oleh Allah SWT seperti rasa cinta yang berada di hati seorang ibu," tambahnya.
Dalam kesempatan ini, As-Syaikh Afeefuddin juga menyampaikan doa dan apresiasi khusus untuk Khofifah Indar Parawansa yang telah mengundangnya ke acara Muslimat NU.
"Terima kasih saya sampaikan kepada yang mengundang saya, yang selalu mengonfirmasi kedatangan saya, yaitu beliau Ibu Khofifah Indar Parawansa. Semoga Allah membalas kebaikan beliau di dunia dan di akhirat," tuturnya.
Bahkan, ia menegaskan bahwa kepemimpinan Khofifah di Jawa Timur adalah pilihan Allah SWT.
"Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an bahwa Dia menciptakan hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya dan memilihnya. Dan Allah telah memilih beliau, Ibu Khofifah, untuk menjadi gubernur di Jawa Timur," jelasnya.
Tak hanya itu, ia juga mendoakan agar Khofifah kembali terpilih sebagai Ketua Umum Muslimat NU dan dapat terus melanjutkan perjuangannya dalam membangun bangsa.
"Saya selalu berdoa kepada Allah SWT, semoga Allah selalu memberikan pertolongan kepada Ibu Khofifah dan menjadikan tempat ini sebagai lahan perjuangan beliau, baik di Indonesia secara umum maupun di Jawa Timur secara khusus," katanya.
Dalam ceramahnya, As-Syaikh Afeefuddin juga menyoroti keistimewaan Indonesia sebagai negeri yang penuh keberkahan.
"Sungguh, negara Indonesia diberikan keutamaan dan keistimewaan yang banyak," tuturnya.
Menurutnya, salah satu keistimewaan itu adalah kecintaan masyarakat Indonesia kepada para ulama dan orang-orang saleh.
"Di sini, keluarga Rasulullah SAW datang dan hidup bersama orang-orang Indonesia dalam damai, rukun, dan penuh berkah. Para Wali yang berada di negeri ini menjadi syiar Islam, yaitu para Wali Songo, yang hingga kini tetap memberikan manfaat bagi masyarakat," jelasnya.
Beliau juga menyinggung keistimewaan acara ini yang berlangsung di Surabaya, kota yang dekat dengan makam Sunan Ampel, salah satu Wali Songo.
"Kita semua yang berkumpul di sini dengan rasa cinta untuk membaca Manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jailani, sungguh ini adalah hidayah dan keutamaan dari Allah SWT," ungkapnya.
Sebagai penutup, As-Syaikh Afeefuddin mengumumkan bahwa seluruh jamaah yang hadir akan diberikan ijazah Manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jailani dan ijazah Thariqah Qadiriyah secara khusus.
"Pada kesempatan ini, kami akan memberikan ijazah kepada kalian semua, yaitu ijazah Manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jailani dan ijazah Thariqah Qadiriyah secara khusus," ucapnya.
Beliau berharap agar majelis ini membawa keberkahan bagi seluruh Muslimat NU dan menjadi jalan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
"Semoga dengan cahaya hidayah ini, kita semua mendapatkan petunjuk dan keberkahan dari Allah SWT," tutupnya.(zen)