JATIMPOS.CO/SURABAYA – Menteri Sosial RI, H. Saifullah Yusuf, menegaskan bahwa bantuan sosial (Bansos) untuk rakyat kecil tidak akan dipangkas dalam refocusing anggaran yang saat ini sedang dilakukan oleh pemerintah.

Bahkan, menurutnya, jika diperlukan, Presiden Prabowo Subianto siap menambah anggaran Bansos demi membantu masyarakat miskin dan rentan.

"Hari ini Pak Presiden sedang memilah-milah anggaran mana yang masuk kategori pemborosan. Anggaran yang tidak penting disisir, kemudian nanti akan dikembalikan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat yang membutuhkan," ujar Gus Ipul panggilan akrab Saifullah Yusuf dalam Kongres XVIII Muslimat NU di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Rabu (12/2) malam.

Ia menegaskan bahwa Kementerian Sosial tidak terkena pemotongan dalam proses refocusing anggaran tersebut.

"Maka itu, ketika ramai soal refocusing (anggaran), Kementerian Sosial salah satu yang tidak sama sekali disentuh adalah Bansos untuk rakyat kecil. Bahkan, kata Presiden, jika dibutuhkan, bisa jadi akan menambah anggaran," tegasnya.

Menurut Gus Ipul, saat ini pemerintah sedang melakukan penyisiran ulang untuk memastikan penyaluran bantuan sosial lebih terstruktur dan tepat sasaran.

"Sekarang ini sedang disisir, mudah-mudahan besok lusa sudah selesai. Setelah itu, apa yang menjadi harapan Presiden dalam mengatasi masalah kemiskinan, dengan langkah-langkah yang lebih terstruktur itu bisa terpenuhi," lanjutnya.

Saifullah Yusuf juga mengungkapkan bahwa 52% angka kemiskinan di Indonesia berada di Pulau Jawa, sehingga wilayah ini menjadi prioritas utama dalam program pengentasan kemiskinan.

"Jadi, ini tidak bisa menyalahkan siapa-siapa karena memang jumlah penduduknya, dan juga kebijakan terakhir, atau paling enggak masa 10 tahun terakhir ini masa yang sangat sulit," ungkapnya.

Ia menyebut bahwa meskipun Presiden Jokowi telah bekerja keras, penurunan angka kemiskinan dalam satu dekade terakhir hanya sekitar 2%. Salah satu penyebabnya adalah penyaluran bantuan sosial yang belum sepenuhnya tepat sasaran.

“Pak Presiden Jokowi itu luar biasa prestasinya, tapi baru bisa menurunkan dua persen selama 10 tahun,”jelasnya.

"Salah satu sebabnya mungkin seperti disampaikan oleh Pak Luhut, adanya Bansos yang tidak tepat sasaran, maka itulah presiden Prabowo ingin memperbaiki data itu, supaya Bansos kita tetap tepat sasaran," imbuhnya.

Ia memastikan bahwa Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat akan menjadi fokus utama pemerintah dalam menuntaskan kemiskinan.

"Ini Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah ini nanti akan jadi konsentrasi kita bersama untuk menuntaskan masalah kemiskinan, kalau kemiskinan di Jawa beres, Insyaallah itu 50% masalah kemiskinan sudah bisa diselesaikan di Indonesia ini," tutupnya.(zen)