JATIMPOS.CO//BANYUWANGI - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Gelar Wisata Rafting di G-Raft Glenmore Adventure Banyuwangi pada Minggu (16/10/22). Kegiatan ini diselenggarakan sebagai sarana promosi sport tourism yang ada di Jawa Timur khusunya Kabupaten Banyuwangi.

“ Dengan tujuan agar pelaku pariwisata atau instansi terkait dapat memanfaatkan potensi sport tourism di Provinsi Jawa Timur dengan optimal dan tetap pada prinsip pembangunan pariwisata berkelanjutan,” ujar Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Disbudpar Provinsi Jatim sekaligus Ketua Penyelenggara Kegiatan, Dra. Susiati, MM.

Mengusung tema “ Memengan Banyu Ring Glenmore” bermakna bermain air di Glenmore, acara ini diikuti oleh 200 peserta yang terdiri dari unsur organisasi perangkat daerah (OPD) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa timur, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Perguruan Tinggi di Jawa, Perbankan Kanwil Jaya dan Media.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Sinarto, S. Kar., MM mengatakan bahwa pandemic covid-19 memberikan dampak yang sangat besar terhadap dunia kepariwisataan.

“ Akibat pandemic covid-19 ini, berbagai aktivitas kepariwisataan harus ditiadakan tentu saja hal ini kurang menguntungkan bagi sektor kepariwisataan. Tetapi, kondisi ini memberikan kesempatan bagi kita semua untuk melakukan rebooting, untuk melakukan restart, untuk merancang ulang ekosistem kepariwisataan di Provinsi Jawa Timur agar kualitas sektor pariwista di Jawa Timur semakin meningkat dan manfaaf dari kepariwisataan dapat dirasakan secara maksimal oleh seluruh pihak,” ungkap Kadisbudpar.

Kadisbudpar menilai, salah satu aktivitas pariwisata yang memiliki peluang besar untuk dikembangkan adalah wisata olahraga atau sport tourism. Karena telah menjadi tren baru dengan pasar yang sangat besar dan luas yang akan memberikan multiplier effect pada kegiatan ekonomi masyarakat.

“ Provinsi Jawa Timur memiliki banyak sekali tempat indah untuk pengembangan sport tourism, muali dari gunung, laut, dan juga 13 sungai yang biasa digunakan untuk rafting termasuk di sungai Kalibaru yang ada di Tegalarum, Pengondangan, Desa Jolondoro, Glenmore,” imbuhnya.

Terakhir, Sinarto berpesan kepada seluruh peserta Gelar Wisata Rafting untuk selalu mengutamakan keamanan, keselamaan dan kesehatan selama pelaksanaan rafting.

“ Ikuti pengarahan dari instruktur secara baik dan bertanggung jawab, ukur kemampuan diri sendiri karena ekstrim atau tidaknya suatu wahana tidak hanya diniai dari bentuk wahananya, tetapi juga dinilai dari perasaan yang dimiliki individu masing-masing,” pungkasnya.(iz)