JATIMPOS.CO//JEMBER- Jember Fashion Carnaval atau sering disebut JFC bakal digelar kembali tahun 2024 ini di Kabupaten Jember. Direncanakan pelaksanaannya pada 2 - 4 Agustus 2024 dengan tema besar terbaru, yakni Algorithm dengan tagline Beyond Binary of Our Story.

JFC merupakan even karnaval busana yang setiap tahun digelar di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Karnaval ini awalnya digagas oleh Dynand Fariz yang juga pendiri JFC Center.

Untuk mendukung suksesnya kegiatan tersebut, Kepala Dinas dan Kebudayaan (Kadisbudpar) Provinsi Jawa Timur Evy Afianasari, ST., M.M.A
menghadiri kegiatan Launching JFC (Jember Fashion Carnaval), pada Jum’at dan Sabtu (23-24 Maret 2024) di Kota Cinema Mall Jember.

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono melalui Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Jawa Timur memberikan surat perintah tugas kepada Kadisbudpar Jatim menghadiri launching demi sukseskan kegiatan JFC.

“Bisa melihat potensi-potensi yang ada untuk kegiatannya. JFC sebagai salah satu event strategis yang dapat mendukung penguatan ekonomi dan promosi wisata bagi Indonesia pada umumnyadan Kabupaten Jember pada khususnya,” kata Kadisbudpar Jatim Evy Afianasari, dalam laporan kunjungannya Selasa (26/3/2024).

Kadisbudpar Jatim menyatakan akan tetap memperjuangkan keberlangsungannya bersama-sama dengan seluruh pihak yang memiliki kepedulian yang sama karena JFC telah menjadi ikon kota fashion dan karnaval Indonesia bagi dunia.

Sebelumnya pada tahun 2023, JFC meraih penghargaan kebudayaan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

“Tahun ini, rencananya JFC kembali digelar dengan tema besar terbaru, yakni Algorithm dengan tagline Beyond Binary of Our Story. Inspirasi yang diambil dari tema tersebut adalah Keterhubungan Multi Komponen yang dilewati selama perjalanan JFC sejak awal berdiri 2003 lalu hingga saat ini,” ungkap Kadisbudpar Jatim.

Tema tersebut juga memiliki harapan yakni yang tidak bernilai menjadi bernilai serta Jember dapat berkembang lebih pesat lagi. Ada sebanyak 10 defile yang disiapkan diantaranya Defile Wayang, Chess, Versailles, Media, Betta Fish, Climate Change, Zodiac, Fairy, Jember, dan Defile Rio.

Dalam perjalanan kegiatan JFC seperti tahun sebelumnya, ribuan peserta berkarnaval dalam penyelenggaraan acara meliputi Kids Carnival, Artwear Carnival, Waci, dan Grand Carnival.

Karnaval ini biasanya diselenggarakan di jalan utama kota Jember yang berjarak 4,6 kilometer dan disaksikan oleh penonton di kanan dan kiri jalan. Mereka terbagi dalam 10 defile yang masing-masing defile mencerminkan tren busana pada tahun yang bersangkutan.

Defile pertama adalah defile Archipelago yang mengangkat tema busana nasional dari daerah tertentu secara berkala seperti Jawa, Bali, Madura, Dayak, Papua, Sumatra, dan seterusnya. Defile lainnya mengangkat tema fesyen yang sedang tren apakah dari suatu negara, kelompok tertentu, film, kejadian atau peristiwa global lainnya.

Semua busana dibuat dalam bentuk kostum yang kesemuanya dikompetisikan untuk meraih penghargaan-penghargaan.

Tampil 10 Defile
Presiden JFC Budi Setiawan dalam keterangan tertulis di Jember, Minggu (24/3/2024) menjelaskan, Algorithm atau Algoritma akan menjadi tema besar kegiatan spektakuler Jember Fashion Carnaval (JFC) tahun 2024 yang akan digelar pada 2-4 Agustus 2024 dengan tagline "Beyond Binary of Our Story".

"Tema besar itu penuh tantangan di mana inspirasi yang diambil adalah keterhubungan multi komponen yang dilewati selama perjalanan JFC sejak awal berdiri 2003 lalu hingga saat ini," katanya.

Bupati Jember Hendy Siswanto bersama Wakil Bupati Jember M. Balya Firjaun Barlaman dan Presiden JFC Budi Setiawan meluncurkan tema JFC di Kota Cinema Mall (KCM) Jember, Sabtu (23/3) malam.

Bupati Jember Hendy Siswanto mengapresiasi peluncuran JFC 2024 dengan tema Algorithm yang sangat memukau dengan busana yang spektakuler.

"Pemkab Jember akan mendukung penuh kegiatan karnaval kelas dunia itu karena banyak dampak positif atas industri kreatif yang dilakukan pihak manajemen JFC," tuturnya.

Ia menjelaskan pihaknya juga akan melibatkan ribuan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam perhelatan JFC yang digelar selama tiga hari tersebut, sehingga diharapkan dapat mendongkrak sektor ekonomi di Jember. (fel/rls)